Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Warna-warni di Malang Terinspirasi Kota di Rio De Janeiro

Kompas.com - 25/07/2016, 10:49 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Meski proses pengecatan belum sepenuhnya selesai, Kampung Warna-warni yang ada di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, mulai menjadi destinasi wisata.

Setiap hari, banyak warga yang mengunjungi kampung yang ada di pinggir sungai Brantas itu. Bahkan, sejumlah turis asing juga sudah sempat mengunjungi kampung tersebut.

Dinni Anggraeni, mahasiswa semester 6 Public Relations Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang merupakan salah satu penggagas ide Kampung Warna-warni itu mengatakan, terbentuknya kampung tersebut terinspirasi dari kampung yang ada di Rio De Janeiro, Brazil.

"Inspirasinya dari sana. Tapi kalau di sana kan rumahnya kotak-kotak. Tapi kalau di sini rumah kampung biasa," katanya kepada Kompas.com, Senin (25/7/2016).

Baca juga: Kampung di Pelataran Sungai Brantas Ini Diubah Jadi Warna-warni

Ada delapan mahasiswa yang tergabung dalam satu tim yang menggagas kampung tersebut. Mereka menggagas kampung tersebut karena tugas praktikum kampus.

"Ada delapan orang. Awalnya tugas praktikum public relations," jelasnya.

Berawal dari situ, sekelompok mahasiswa tersebut menggandeng perusahaan cat yang ada di Malang untuk membuat Kamung Warna-warni.

Dinni menambahkan, semula kampung di pinggir sungai Brantas itu kumuh. Bahkan menjadi 11 kampung kumuh di Indonesia. Dengan dijadikannya sebagai Kampung Warna-warni, ia berharap kampung tersebut tidak lagi menjadi kampung kumuh.

Bahkan ia meminta kepada warga setempat untuk selalu menjaga kebersihan kampung mereka.

"Itu kan jadi semacam permasalahan. Bagaimana cara merubah perilaku masyarakat. Otomatis kalau kampungnya sudah bersih dan berwarna, perilaku masyarakat akan berubah," jelasnya.

Wahyu Fitri Aningtyas, mahasiswa lainnya yang ikut menggagas kampung tersebut mengaku tidak ada tujuan membentuk lokasi wisata baru dalam membuat Kampung Warna-warni itu. Namun jika kampung tersebut diminati wisatawan, ia menganggap sebagai bonus.

"Itu bonus aja. Harapan kita ingin mengubah perilaku masyarakat. Itu aja," ungkapnya.

Velinova, salah satu pengunjung asal Kecamatan Pakishaji, Kabupaten Malang, mengaku senang jalan-jalan di kampung tersebut. Baginya, kampung itu menjadi unik karena penuh warna dan berada di pinggir sungai.

"Bagus sih, menarik. Tapi harus ada yang bener menjaga. Harus ada yang kelola. Lebih berwarna aja," katanya.

Ada ratusan rumah yang dicat dengan berbagai warna di Kampung Warna-warni tersebut. Ratusan rumah itu berada di RT 6, 7 dan 9. Rumah-rumah itu dicat di bagian luar dan atap. Sebagian ada yang diukir sehingga tampak lebih indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com