MALANG, KOMPAS.com - Meski proses pengecatan belum sepenuhnya selesai, Kampung Warna-warni yang ada di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, mulai menjadi destinasi wisata.
Setiap hari, banyak warga yang mengunjungi kampung yang ada di pinggir sungai Brantas itu. Bahkan, sejumlah turis asing juga sudah sempat mengunjungi kampung tersebut.
Dinni Anggraeni, mahasiswa semester 6 Public Relations Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang merupakan salah satu penggagas ide Kampung Warna-warni itu mengatakan, terbentuknya kampung tersebut terinspirasi dari kampung yang ada di Rio De Janeiro, Brazil.
"Inspirasinya dari sana. Tapi kalau di sana kan rumahnya kotak-kotak. Tapi kalau di sini rumah kampung biasa," katanya kepada Kompas.com, Senin (25/7/2016).
Baca juga: Kampung di Pelataran Sungai Brantas Ini Diubah Jadi Warna-warni
Ada delapan mahasiswa yang tergabung dalam satu tim yang menggagas kampung tersebut. Mereka menggagas kampung tersebut karena tugas praktikum kampus.
"Ada delapan orang. Awalnya tugas praktikum public relations," jelasnya.
Berawal dari situ, sekelompok mahasiswa tersebut menggandeng perusahaan cat yang ada di Malang untuk membuat Kamung Warna-warni.
Dinni menambahkan, semula kampung di pinggir sungai Brantas itu kumuh. Bahkan menjadi 11 kampung kumuh di Indonesia. Dengan dijadikannya sebagai Kampung Warna-warni, ia berharap kampung tersebut tidak lagi menjadi kampung kumuh.
Bahkan ia meminta kepada warga setempat untuk selalu menjaga kebersihan kampung mereka.
"Itu kan jadi semacam permasalahan. Bagaimana cara merubah perilaku masyarakat. Otomatis kalau kampungnya sudah bersih dan berwarna, perilaku masyarakat akan berubah," jelasnya.
Wahyu Fitri Aningtyas, mahasiswa lainnya yang ikut menggagas kampung tersebut mengaku tidak ada tujuan membentuk lokasi wisata baru dalam membuat Kampung Warna-warni itu. Namun jika kampung tersebut diminati wisatawan, ia menganggap sebagai bonus.
"Itu bonus aja. Harapan kita ingin mengubah perilaku masyarakat. Itu aja," ungkapnya.
Velinova, salah satu pengunjung asal Kecamatan Pakishaji, Kabupaten Malang, mengaku senang jalan-jalan di kampung tersebut. Baginya, kampung itu menjadi unik karena penuh warna dan berada di pinggir sungai.
"Bagus sih, menarik. Tapi harus ada yang bener menjaga. Harus ada yang kelola. Lebih berwarna aja," katanya.
Ada ratusan rumah yang dicat dengan berbagai warna di Kampung Warna-warni tersebut. Ratusan rumah itu berada di RT 6, 7 dan 9. Rumah-rumah itu dicat di bagian luar dan atap. Sebagian ada yang diukir sehingga tampak lebih indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.