Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Berusia 60 Tahun Ini Bertualang Kelilingi Indonesia Selama 28 Tahun

Kompas.com - 25/07/2016, 10:09 WIB

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Usianya sudah cukup tua, 60 tahun. Namun, siapa menyangka Henry Hambali masih terus bertualang dan mengelilingi Indonesia hingga sekarang.

Saat ditemui Kompas.com, Hambali sedang sibuk mengatur arus lalu lintas dan parkiran di pintu masuk utama kawasan wisata Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur.

Saat itu, Bromo dikunjungi puluhan ribu orang yang ingin menyaksikan upacara Yadnya Kasada.

"Saya sudah seminggu di sini, numpang menginap di Pos Pengamanan Kawasan Wisata Bromo," ujar Hambali, pekan lalu.

Dia datang ke Bromo karena ingin melengkapi daftar petualangannya ke seluruh penjuru Indonesia. Berbeda dengan para petualang lainnya, Hambali hanya bermodal nekat tanpa modal uang yang banyak.

"Saya bekerja apa saja untuk membeli tiket mendatangi daerah lain. Tiba di satu daerah saya mencari kerja lagi, kumpul uang, lalu jalan lagi. Begitu seterusnya," jelas Hambali.

Seperti di Bromo, dia tiba di lokasi itu seminggu sebelum puncak acara Yadnya Kasada. Dengan tas punggungnya yang sudah lusuh itu, Hambali kemudian mencari tempat menginap gratis dan peluang untuk kerja. Menjadi tukang parkir salah satunya.

Saat Yadnya Kasada mencapai puncak upacara pada 21 Juli, Hambali terlihat menemani seorang wisatawan asal Perancis, Thomas. Dia tidak mematok tarif menjadi guide. Dia bekerja seikhlasnya saja, seberapa pun yang diberikan orang, dia terima dengan senang hati.

Semuanya tercatat

Hambali memulai petualangannya sejak 5 Januari 1988 dari kampung halamannya di Lamongan. Cita-citanya sederhana, ingin melihat dan merasakan Indonesia yang sesungguhnya. Hambali memang menyenangi dunia petualangan dan mendaki gunung.

"Saya mencintai Indonesia. Alamnya begitu kaya, dan saya akan merasa sangat rugi jika hanya tinggal diam di rumah," cerita Hambali.

Yang membuat kagum dari pria sederhana ini adalah sebuah buku tulis yang dia bawa kemana pun dia pergi. Buku album besar itu berisi rekaman seluruh perjalanan petualangannya ke ribuan tempat di Indonesia.

Setiap mengunjungi satu lokasi, Hambali selalu mendatangi pemerintah setempat, entah itu kepala desa, kantor polisi, kantor tentara atau siapapun yang dianggapnya berkompoten membubuhi tanda tangan dan cap di bukunya.

"Saya sengaja mengejar tanda tangan dan cap itu, sebagai bukti bahwa saya memang sudah mengunjungi daerah itu. Tanda tangan dan cap ini tidak bisa berbohong," ujarnya sambil membolak-balik ratusan lembar buku yang juga sudah lusuh itu.

Rute petualangan Hambali tidak runut. Dia pergi ke mana saja yang bisa dia jangkau dengan uang yang didapatnya selama bekerja di suatu tempat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com