Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Pikun Ini Harus Merawat Anak dan Cucunya yang Alami Keterbelakangan Mental

Kompas.com - 25/07/2016, 09:47 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Nenek Mia (80), warga Desa Penago Baru, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, tegar menjalani kehidupannya di usia senja. Dia harus merawat seorang anak perempuannya, Asbah (45) dan cucunya, Ujang.

Anak dan cucunya itu mengalami keterbelakangan mental. Kondisi semakin sulit karena kondisi Mia sangat miskin.

Mia merupakan seorang janda yang ditinggal meninggal dunia suaminya sejak puluhan tahun. Ia tinggal di sebuah rumah gubuk berukuran 2 meter x 5 meter, terbuat dari papan, berlantai tanah dan beratapkan seng yang sudah bocor hampir di semua tempat.

Tak ada listrik penerang rumah, hanya lampu teplok. Tak ada kasur, hanya tikar sebagai alat tidur. Harta yang ia miliki hanya satu kursi plastik yang telah berwarna kusam.

Agak sulit berkomunikasi dengan Mia karena dia mulai pikun. Beberapa kali ia menyebutkan jumlah anaknya yang selalu berubah-ubah.

"Anak saya delapan," kata Mia ragu. Beberapa menit kemudian ia menyebutkan anaknya berjumlah empat.

"Nenek Mia ini sudah pikun, jadi ia kerap lupa berapa jumlah anaknya. Bahkan ia lupa nama cucunya sendiri yang juga mengalami keterbelakangan mental," kata Salikin, tetangga Mia.

Mia menceritakan, anaknya, Asbah yang mengalami keterbelakangan mental sempat menikah, dan melahirkan seorang anak bernama Ujang yang juga menderita keterbelakangan mental sama seperti Asbah.

"Asbah sempat menikah, suaminya meninggal, dan punya anak, anak juga juga mengalami keterbelakangan mental juga," kisah Mia.

Salikin menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mia hanya mendapatkan bantuan tetangga, seperti makanan, beras, uang dan lain-lain.

"Saya hidup kadang dapat uang dari orang yang diberikan pada anak dan cucu saya," ungkap Mia.

Para tetangga Mia khawatir terhadap kehidupan keluarga nenek ini. Terutama nasib anak dan cucunya yang mengalami keterbelakangan mental ketika Mia meninggal dunia.

"Anak dan cucu nenek Mia sering keliling kampung, kadang ada yang kasih uang, makanan, dan lain-lain. Kami cukup khawatir jika usia nenek tidak panjang, siapa yang akan urus anak dan cucu nenek yang mengalami keterbelakangan mental," ujar Salikin.

Masyarakat setempat juga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan dan pendampingan terhadap anak dan cucu Mia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com