Minta Sisa Kelompok Santoso Menyerah, Polisi Sebar Baliho Maklumat

POSO, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2016 terus berupaya membujuk sisa Kelompok Santoso untuk menyerah setelah pemimpin utama mereka tewas.

Pemasangan maklumat berupa baliho yang dikeluarkan langsung oleh Kapolda Sulteng Brigjen Pol  Rudi Sufahriadi sejak Sabtu (23/7/2016) merupakan imbauan untuk yang ketiga kalinya sejak pelaksanaan operasi Tinombala 2016 digelar.

Baliho berukuran 3 x 3 meter berwarna putih itu rencananya akan disebar di 15 titik. Rinciannya 10 titik di Poso dan 5 titik di Palu.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto mengatakan, pemasangan baliho tersebut akan dilakukan secara bertahap.

"Ini adalah maklumat Kapolda. Pada intinya kita berharap agar para DPO yang tersisa untuk bisa menyerahkan diri, baik kepada aparat TNI ataupun polisi," ujar Hari yang ditemui saat memantau pemasangan baliho maklumat bagi kelompok Santoso di depan Pasar Tradisional Bersih Sintuwu Maroso, Poso Kota Selatan pada Minggu (24/7/2016).

Dalam maklumat sendiri terdapat empat poin penting, yakni menyerah sebagai pilihan terbaik dari pada ditangkap dalam upaya paksa yang berdampak pada tindakan tegas, bila menyerah para DPO akan diperlakukan secara manusiawi dan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia, proses hukum dilakukan berdasarkan azas yang berlaku serta bagi keluarga para DPO akan diperhatikan, dan difasilitasi selama proses hukum berjalan.

Baliho itu juga memuat nomor kontak dari aparat TNI-Polri seperti Kapolres Poso, Dandim 1307 Poso, dan Satgas 1 OPS Tinombala yang dapat dihubungi bila 18 orang Kelompok Santoso ingin menyerah.

Saat ini, perburuan terhadap sisa dari kelompok Santoso terus ditingkatkan di wilayah Poso dengan melibatkan sedikitnya 3.000 personel gabungan TNI-Polri yang terdiri dari satuan satuan elit seperti Kopasus,Raider,Denjaka,Taipur, dan Brimob.

Operasi Tinombala 2016 sendiri yang merupakan operasi lanjutan dari operasi Camar Maleo sebelumnya. Sejauh ini telah mengurangi jumlah Kelompok Santoso, dari 41 orang menjadi tersisa 18 orang yang masih dicari dalam operasi tersebut.