Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 123 Polisi Hutan yang Menjaga 31 Juta Hektar Hutan Papua

Kompas.com - 21/07/2016, 18:08 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Hanya 123 personel polisi hutan yang menjaga hutan seluas 31 juta hektar di seluruh Provinsi Papua. Kondisi tersebut pengawasan terhadap pembalakan liar berjalan kurang optimal.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Yan Jap Ormuseray saat ditemui di Jayapura, Kamis (21/7/2016).

Yan mengatakan, sebagian besar dari 123 anggota Polhut telah berumur 50 tahun dan sudah memasuki masa pensiun kerja. Selain memasuki masa pensiun kerja, lanjutnya, banyak anggota Polhut yang juga menduduki posisi struktural di kantor, seperti Kepala Bidang dan Kepala Seksi.

“Seharusnya penempatan mereka sebagai anggota Polhut yang bertugas untuk pengawasan hutan di lapangan. Faktanya mereka menduduki sejumlah jabatan struktural di kantor,” kata Yan.

Ia menuturkan, idealnya satu anggota Polhut hanya mengawasi 5.000 hektar hutan. Namun, kondisi yang terjadi di Papua sangat memprihatinkan. Sudah 10 tahun, tidak ada perekrutan tenaga Polhut di Papua.

“Kami sudah mengajukan permintaan tambahan formasi ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan. Namun, pihak kementerian belum merespon permohonan kami hingga kini,” tutur Yan.

Ia menambahkan, pengelolaan hutan di seluruh kabupaten/kota akan beralih ke Dinas Kehutanan pada akhir tahun ini.

“Dengan pengalihan tugas, pengawasan semakin bertambah berat. Apalagi jumlah anggota Polhut di setiap kabupaten sangat minim,” tambah Yan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com