Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Miskin, Bocah 8 Tahun Penderita "Cerebral Palsy" Hanya Terbaring di Rumah

Kompas.com - 21/07/2016, 11:00 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Syarifin, bocah laki-laki berusia 8 tahun, hanya bisa terbaring di atas kasur lusuh di rumahnya di Kelurahan Jelitik Sungailiat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

Bocah yang diduga mengidap cerebral palsy atau kelumpuhan otak ini, tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya secara normal. Ia juga tidak bersekolah seperti anak-anak sebayanya.

Buah hati dari pasangan Tamirin dan istrinya Kasmiati lahir dengan cara operasi caesar. Dia lahir dengan berat badan 3 kilogram.

Pasangan ini hanya tak menyangka masih diberikan momongan saat sang ibu sudah berusia 42 tahun.

Lantaran terkendala kesulitan ekonomi, saat masa kehamilan Kasmiati tidak pernah melakukan pemeriksaan kandungan.

Awalnya, tim medis mengatakan Syarifin mengalami sakit paru-paru dan jantung. Namun setelah dilakukan pengobatan ketiga kalinya, Syarifin dinyatakan mengidap pengumpulan cairan di otak sehingga membuat kepalanya membesar.

Lagi-lagi karena alasan ekonomi, orangtuanya tidak melakukan pemeriksaan lanjutan karena untuk membawa anaknya ke rumah sakit harus menyewa mobil dengan biaya yang cukup besar.

“Kalau berobat operasi mahal. Untuk makan sehari-hari saja susah, Pak,” kata ibu sang bocah, Kasmiati, Kamis (21/7/2016).

Setiap harinya, seluruh kebutuhan anak bungsu dari empat bersaudara ini harus disediakan kedua orangtuanya. Makanan sang anak dibuat khusus dari biskuit dan susu kental manis atau nasi yang telah dilembutkan dengan air.

Orangtua Syarifin yang bekerja serabutan sebagai pembantu dan buruh bangunan berharap bantuan dari para dermawan untuk kelanjutan pengobatan anak mereka.

Kepala Bagian Humas Pemkab Bangka, Boy Yandra, usai melihat langsung kondisi sang bocah di rumahnya, berjanji akan menyediakan transportasi selama proses pengobatan. Pemerintah daerah saat ini juga mengupayakan agar sang anak mendapat pelayanan BPJS Kesehatan.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com