Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar dan Warga Bima Deklarasi Tolak Terorisme di Tengah Guyuran Hujan

Kompas.com - 19/07/2016, 19:17 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Ribuan warga dan para pelajar di Kota Bima memadati acara deklarasi anti-radikalisme dan anti-terorisme di lapangan Serasuba, Kota Bima, NTB, Selasa (19/7/2016).

Meski hujan deras mengguyur sejak siang, namun tidak menyurutkan antusiasme warga untuk menyaksikan langsung upacara anti-terorisme tersebut.

Warga berkumpul dengan penuh sesak di tenda lantaran penyelenggara hanya menyediakan tempat untuk berteduh dengan kapasitas yang kurang memadai. Akibatnya, para pengunjung harus berdiri di pinggir lapangan di tengah hujan yang terus mengguyur.

Anisah, salah seorang warga Kelurahan Nae, mengaku sengaja datang bersama keluarganya untuk melihat langsung kegiatan yang baru pertama kali dilakukan Pemerintah Kota Bima ini.

“Saya sangat senang ada kegiatan seperti ini. Kalau bisa dilakukan secara rutin, sehingga Bima bebas dari paham terorisme,” ucap Anisah.

Pada kesempatan tersebut, Pemkot Bima membentangkan beberapa spanduk untuk penggalangan sejuta tanda tangan menolak paham radikalisme dan terorisme di wilayah setempat.

Seluruh warga yang mengikuti acara deklarasi sangat antusias ingin membubuhkan tanda tangan di spanduk sepanjang 5 hingga 7 meter yang dibentangkan di pinggir lapangan.

Deklarasi anti-radikalisme dan anti-terorisme ini merupakan kerja sama antara Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTB yang dipimpin oleh Lalu H Muji Tahir dan Pemkot Bima.

Deklarasi ini tampak dihadiri Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman SH MH, BNPT, wakil gubenur NTB, bupati Bima, bupati Dompu dan sejumlah pejabat daerah.

Dalam kesempatan itu, Anwar Usman sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengimbau masyarakat agar menolak serta menutup ruang gerak segala paham dan aksi terorisme.

Selain itu, masyarakat juga diminta siap berperan serta aktif dalam pencegahan segala paham dan aksi radikalisme di Bima.

“Paham radikalisme dan terorisme harus disingkirkan. Namun untuk memerangi paham semacam itu sangat dibutuhkan kerja sama semua elemen. Terutama masyarakat harus bantu satu sama lain untuk mencapai keamanan, kemakmuran dan kebersamaan,” tutur Anwar.

Menurut Anwar, deklarasi anti-radikalisme itu merupakan bentuk komitmen masyarakat dan pemerintah serta aparat untuk berjuang bersama mewujudkan masyarakat yang damai.

“Saya berharap terorisme tidak terjadi di wilayah Bima, sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman beraktivitas,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com