Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Belalang di 6 Kecamatan Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa

Kompas.com - 15/07/2016, 13:11 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menetapkan serangan hama belalang di enam Kecamatan di wilayah itu sebagai kejadian luar biasa.

Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora mengatakan, penetapan status tersebut, setelah hama belalang menyerang tanaman warga dan rumput yang menjadi pakan ternak warga setempat.

“Memang intensitasnya makin meluas karena hama belalang hari ini menyerang satu kecamatan baru lagi yakni di Kecamatan Kambata Mapambuhang, dimana menyerang rumpun bambu dan lahan jagung warga seluas 40 hektar. Beberapa hari lalu, di Desa Haikatapu, Kecamatan Rindi, sebagian lahan pertanian dan padang rumput seluas 40 hektar rusak diserang belalang, tapi sudah teratasi,” kata Mbiliyora, Jumat (15/7/2016) pagi.

“Karena hama belalang sudah menyerang lahan pertanian dan padang rumput yang mana akan sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pakan untuk ternak-ternak yang ada di Sumba Timur sehingga kita tetapkan menjadi kejadian luar biasa,” sambungnya.

Saat ini, lanjut Mbiliyora, pihaknya tetap melakukan penanganannya dengan bantuan obat-obatan dari Provinsi NTT. Dengan adanya penanganan bersama antara pemerintah Provinsi NTT, Kabupaten Sumba Timur, TNI dan warga masyarakat, diharapkan hama belalang tersebut bisa segera diatasi.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora mengharapkan perhatian serius dari pemerintah pusat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk membantu mengatasi hama belalang yang menyerang tanaman pertanian di wilayahnya.

"Saat ini, kami butuh dukungan obat-obatan khususnya Confidor, Dharmabas, dan alat semprot," kata Gidion, Kamis (7/7/2016) malam.

Gidion sudah melaporkan hama belalang ini kepada pemerintah provinsi dan pusat sepekan lalu, tetapi belum ada respons. Hingga kini, hama belalang sudah menyerang lima kecamatan, yakni Rindi, Pahunga Lodu, Kahaungu Eti, Haharu, dan Pandawai. Jika semula berada di padang, kini belalang sudah mulai masuk ke lahan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com