Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disindir Menteri Jonan soal Terminal, Wali Kota Semarang Tak Terima

Kompas.com - 14/07/2016, 14:47 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi, tidak terima dengan tudingan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terkait kondisi terminal Terboyo.

Pria yang kerap disapa Hendi ini menilai, komentar Jonan soal terminal menunjukkan bahwa dirinya tak paham tentang aturan tentang pemerintahan daerah.

"Seharusnya kan pejabat-pejabat (pusat) paham terkait aturan," katanya, Kamis (14/7/2016).

Ketentuan yang dimaksud ialah UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Dalam ketentuan disebutkan bahwa pengelolaan terminal penumpang tipe A beralih menjadi kewenangan Pemerintah pusat.

Terboyo sendiri masuk sebagai terminal A yang menghubungkan Semarang kota lain di Jalur Pantura Jawa, melebar hingga Solo, Yogyakarta dan Jakarta.

Dalam kunjungannya Selasa (12/7/2016), Jonan menyindir kondisi Terboyo yang tidak terawat. Dia lalu menyebut bahwa kondisi Terboyo memprihatinkan sehingga pengelolaan patut ditanyakan ke wali kota.

(Baca juga: Jonan: Terminal Terboyo Memprihatinkan)

Menurut Hendi, sejak 2015 Pemkot Semarang telah memberikan perhatian dengan memberikan anggaran pengurukan hingga Rp 25 miliar.

Pengerukan dilakukan agar terminal terbebas dari banjir rob. Namun pengajuan anggaran belum terlaksana karena terkendala dengan aturan baru.

Pemkot disarankan oleh BPK tidak merealisasikan pembangunan karena status terminal beralih.

"Nah, saya menunggu kepedulian Menteri Perhubungan terkait pengalihan tersebut," kata dia.

Pemkot sendiri berencana minta izin pada pemerintah pusat untuk mengalihfungkan terminal penumpang Terboyo menjadi tempat parkir angkutan barang. Namun, Hendi mengaku belum diberi jawaban oleh Kementerian Perhubungan.

“Kami telah mengirimkan surat sebanyak 2 kali ke Menteri Perhubungan untuk meminta Terminal Terboyo dialih fungsikan menjadi tempat parkir angkutan barang dan dikelola Pemerintah Kota, tapi tidak ada balasan sampai sekarang,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com