Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Dokter Spesialis Tangani Bocah Berbobot 189,5 Kg di Bandung

Kompas.com - 11/07/2016, 16:50 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Arya Permana (10) akhirnya ditangani tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Arya didiagnosis mengalami obesitas yang sangat berlebih.

Kepala tim dokter yang menangani Arya, dr Julistyo TB Djaisn SpA(K) mengatakan, Arya memiliki tinggi badan 147 cm. Dengan tinggi badan itu, berat badan ideal Arya di bawah 50 kg.

"Saat ini beratnya 189,5 kg. Pasien menderita severe obesity," ujar Julistyo seusai konferensi pers di RSHS, Senin (11/7/2016).

Sebanyak 13 dokter spesialis akan menangani tindakan untuk menurunkan berat badan Arya. Di antaranya dari spesialis gizi, anak, tumbuh kembang, kejiwaan, dan ortopedi.

Ini bukan pertama kali Arya ke RSHS. Arya pernah berobat ke poli gizi RSHS 11 Juni 2015 dan 18 Juni 2015.

Setelah menjalani seluruh pemeriksaan, pasien meminta pulang untuk mengurus BPJS dan baru kembali ke RSHS pada 2 Juli 2016.

Tahun lalu, beratnya 100 kg. Ketika dicek, asupannya berlebih. Jika normalnya 2.300 kalori per hari, kalori yang dikonsumsi Arya 6.500-6.800 per hari.

"Sebelum Lebaran, di sini (RSHS) dua hari. Dari awal masuk 189 kg, turun jadi 186 kg," kata Arya.

Karena Lebaran, pasien meminta pulang. Perawatan pun berhenti sementara. "Dan tadi ditimbang, berat badannya jadi 189,5 kg," ujarnya.

Julistyo menilai bahwa terjadi pola makan yang keliru pada pasien. Untungnya, sampai terakhir pasien dirawat, tidak ada penyakit komplikasi yang diakibatkan oleh obesitasnya.

"Dari hasil pemeriksaan lab dan fisik, tidak ada komplikasi penyakit yang diakibatkan kegemukannya," ucapnya.

Secara normal, tubuh akan memberikan sinyal kenyang ketika mendapat asupan makanan. Itulah yang akan diteliti tim dokter, selain pemberlakuan pola makan dan latihan fisik pada pasien.

"Kami mencari etiologi kelainan genetikanya juga," ucapnya.

Direktur Utama RSHS Ayi Djembarsari mengatakan, pasien dirawat karena beberapa alasan. Pertama, memudahkan akses terhadap pasien. Kedua, program penurunan berat badan dalam waktu singkat harus mendapat pengawasan ketat.

Karena itu, tim dokter akan mengawasi setiap proses yang dilakukan dalam program penurunan berat badan Arya.

"Ini kasus menarik, pelajaran berharga pada kami dalam penanganan obesitas terhadap anak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com