Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Tidak Ada Obat, Mahasiswi Penderita Asma Meninggal di Kapal Feri

Kompas.com - 09/07/2016, 09:11 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Irnawati Rambu Kahi (19), mahasiswi semester dua Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di dalam Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Inerie II.

Salah seorang saksi mata, Agus Baja,  Jumat (8/7/2016) malam mengatakan,  mahasiswi yang berasal dari berasal dari Kecamatan Melolo, Kabupaten Sumba Timur, NTT itu meninggal dalam pelayaran dari Aimere menuju Waingapu.

Irnawati meninggal pada Kamis (7/72016) sekitar pukul 24.00 Wita di dek tiga kapal feri atau KMP Inerie II.

"Jenazahnya sudah dijemput keluarga dengan menggunakan ambulans begitu KMP Inerie II bersandar di Pelabuhan Waingapu sekitar pukul 17.30 Wita," kata Agus.

Menurut Agus, Irnawati bersama seorang adiknya berlayar dari Kupang kembali ke kampung halamannya di Sumba Timur.

Selain untuk libur, dia juga akan berobat di sana karena Irnawati diduga kuat menderita sakit asma.

Saat berada di dalam kapal, kata Agus, Irnawati  bersama adiknya duduk di dek tiga.

Saat penyakitnya mulai kambuh, petugas di dalam kapal mulai memberi pengumuman melalui pengeras suara.

"Petugas juga meminta kepada penumpang yang berprofesi sebagai perawat agar bisa membantu menangani yang bersangkutan," ungkap Agus yang juga wartawan radio di kota Kupang.

Saat itu di antara para penumpang, lanjut Agus, terdapat dua orang perawat yang membantu menangani sakit Irnawati.

Tak berselang lama, petugas kapal lalu mengumumkan lagi dan meminta kepada penumpang yang membawa obat asma untuk bisa memberikan kepada Irnawati.

Rupanya Irnawati dan adiknya juga tidak membekali diri dengan membawa obat asma selama dalam pelayaran itu. Padahal waktu tempuh Aimere-Waingapu kurang lebih  21 jam.

"Para penumpang tidak ada yang membawa obat asma, sehingga karena mungkin kondisinya sudah parah sehingga nyawanya tidak bisa tertolong lagi," kata Agus.

Setelah meninggal, lanjut Agus, jenazah Irnawati dibungkus dengan kain dan dibaringkan bagian belakang di dek tiga.

Dihubungi secara terpisah, Kepala PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Arnoldus Yansen, membenarkan  adanya penumpang yang meninggal dalam kapal.

Menurut Arnoldus, pihak ASDP akan memberi asuransi kepada kelurga Irnawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com