MAKASSAR, KOMPAS.com - Pada hari kedua Idul Fitri 1437 Hijriah, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla kembali menggelar open house di kediaman pribadinya di Jl Haji Bau, Makassar, Kamis (7/7/2016).
Ribuan warga Makassar menyerbu kediaman Kalla karena mendapat informasi bahwa dalam acara itu, Kalla akan membagi-bagikan uang Rp 50.000 kepada setiap orang yang datang.
Ribuan warga dari berbagai penjuru ini pun berdesak-desakan untuk mendapatkan uang dan nasi kotak.
Karena berdesakan, sebanyak tiga orang warga pingsan dan langsung dievakuasi ke mobil ambulans yang disiagakan di sekitar kediaman pribadi Kalla. Tak luput pula, anak-anak dan orangtua tergencet dalam kerumunan massa. Mereka pun segera dievakuasi oleh aparat kepolisian dan TNI yang bersiaga.
Tak hanya tergencet, banyak anak terlepas dari orangtuanya di tengah kerumunan. Petugas keamanan pun membantu mencarikan orangtua anak-anak yang hilang dengan menggunakan pengeras suara.
Warga yang mendapatkan uang dan nasi kotak diberi tinta di jari tangannya, seperti setelah mencoblos kala mengikuti pemilu.
Bagi-bagi uang dan nasi kotak ini tidak berlangsung lama. Petugas langsung memberhentikannya karena Kalla dijadwalkan menghadiri agenda lainnya selama mudik di Makassar.
Meski begitu, warga yang belum mendapat pembagian uang dan nasi kotak masih menunggu di sekitar kediaman JK. Namun, mereka ditahan di batas barikade yang disiapkan oleh petugas.
Kalla kembali menggelar open house pada tahun ini setelah insiden pada open house tahun 2014 menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan sembilan orang luka-luka.
(Baca juga: Pesta Kuliner di Acara "Open House" Wapres Kalla)