Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Arsip Taspen Terbakar

Kompas.com - 06/07/2016, 08:31 WIB
Megandika Wicaksono

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Gudang arsip PT Taspen (Persero) Cabang Palangkaraya, Kalimantan Tengah terbakar, Selasa (5/7/2016) sekitar pukul 22.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, tapi kerugian material diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

“Tadi saya cek posisi MCB (miniature circuit breaker) untuk jaringan belakang dan samping mati. Lalu saya hidupkan dan ada percikan api, berarti ada korsleting,” kata Tomi Suryadi (30) petugas keamanan yang berjaga di kantor Taspen malam itu.

Tomi mengatakan, setelah muncul percikan, dia mengontrol kondisi gudang belakang berukuran 7 meter x 4 meter yang terpisah dari gedung utama dan tidak ada apa-apa.

Kemudian, Tomi pun menelepon teknisi bagian instalansi untuk melaporkan adanya korsleting tersebut. Sekembalinya dari telepon, dirinya mengecek ke belakang lagi dan melihat api telah berkobar di atap gudang arsip.

Sedikitnya, 5 unit mobil pemadam kebakaran dari pemerintah Kota Palangkaraya dan Provinsi Kalimantan Tengah serta sejumlah barisan pemadam kebakaran dari masyarakat dikerahkan untuk memadamkan api. Si jago merah berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.30.

Kepala PT Taspen (Persero) Cabang Palangkaraya Ucu Syamsudin mengatakan, arsip yang terbakar merupakan arsip keuangan inaktif atau sudah tidak terpakai. Ucu menyampaikan, pihak Taspen pun memiliki back-up dalam electronic filing system.

“(Arsip) yang digunakan untuk pelayanan ada di (gedung) bagian depan dan aman. Itu (yang terbakar) adalah arsip inaktif,” kata Ucu saat memantau kebakaran di kantornya yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 3, Palangkaraya itu.

Ucu mengatakan, kerugian material dan kerusakan gedung diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

Kepala Kepolisian Resor Palangkaraya Ajun Komisaris Besar Lili Warli mengatakan, tim identifikasi dari Polres Palangkaraya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

“Sementara masih dalam proses penyelidikan, kami belum bisa memastikan api berasal dari mana,” kata Lili.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com