Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Asal Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo Terkait Jaringan Bahrun Naim

Kompas.com - 05/07/2016, 16:27 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengatakan, N, terduga pelaku bom bunuh diri di Solo, merupakan jaringan sel Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN), pimpinan Abu Musaf di Bekasi.

Jaringan ini, lanjutnya, terkait kelompok pimpinan Bahrun Naim yang menjadi otak penyerangan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, pada awal tahun ini.

"Jaringan ini berafiliasi dengan (kelompok) Bahrun Naim. Dari pengalaman kami, apabila pelakunya benar Nur Rohman, nanti setelah ada tes DNA, maka ada hubungannya dengan Bahrun Naim," kata Tito saat jumpa pers di Mapolresta Solo, Selasa (5/7/2016).

Abu Musaf menjadi tokoh kelompok radikal di wilayah Bekasi dan mempunyai hubungan dekat dengan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun, Tito mengatakan, pihaknya masih menelusuri motif N melakukan aksi bom bunuh diri tersebut.

"Masih didalami. Bisa jadi pelaku beraksi atas perintah dari kelompoknya atau juga bisa inisiatif sendiri sesuai perintah dari ISIS," tuturnya.

Tito juga berharap DPR RI yang tengah membahas revisi UU Terorisme melihat kenyataan di lapangan bahwa paham terorisme sangat berbahaya.

"UU nantinya diharapkan memperkuat penegakan hukum untuk melawan terorisme," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan bahwa terduga pelaku bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016), berinisial N.

Badrodin menyebut nama Nur Rohman sebagai terduga pelaku, tetapi dia menuturkan bahwa polisi masih menunggu hasil tes DNA.

Dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Selasa siang, Badrodin menyebutkan, N adalah bagian dari kelompok Abu Musaf di Bekasi.

Tito mendampingi Badrodin menggelar konferensi pers di Mapolresta Solo.

 

Kompas TV Kapolri: Pelaku Niat Melakukan Bunuh Diri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com