Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk dan Kontainer Picu Kemacetan Arus Mudik di Jalur Trans-Sulawesi

Kompas.com - 04/07/2016, 16:20 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Arus mudik Lebaran di jalur Trans-Sulawesi terkendala kemacetan panjang di sejumlah ruas jalan Trans-Sulawesi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Senin (4/7/2016).

Banyaknya mobil tronton dan truk dengan muatan melebihi tonase menjadi pemicu kemacetan pada hari kedua jelang Lebaran 2016.

Puluhan petugas gabungan dari polisi lalu lintas dan dinas perhubungan setempat tampak kewalahan menangani kebuntuan arus kendaraan.

Pantauan Kompas.com, Senin siang, kemacetan terjadi di Jalan Andi Depu, terutama di kawasan pasar sentral Pekkabata, Polewali Mandar.

Jalur tersebut merupakan satu-satunya jalur mudik di jalur lintas barat Sulawesi yang bisa dilalui oleh para pemudik.

Pemicu kemacetan panjang hingga berjam-jam di sepanjang jalan ini dipicu aktivitas pasar tumpah dan banyaknya rombongan mobil kontainer dan truk bermuatan besar yang tetap beroperasi selama mudik hingga Lebaran.

Pengendara yang berpapasan dengan truk-truk besar terpaksa mengurangi kecepatan khawatir akan tertimpa muatan truk.

Banyaknya kendaraan pedagang dan pengunjung pasar yang diparkir di badan jalan juga memantik kemacetan.

Pengendara yang tidak sabar terjebak macet kerap memotong jalan tanpa memedulikan pengguna jalan lainnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Polewali Mandar Ajun Komisaris Polisi Eduard Steffry mengatakan, puluhan polisi maupun petugas Dinas Perhubungan Polewali Mandar telah dikerahkan untuk mengatasi kemacetan tersebut.

Polisi juga mendirikan lima posko di sepanjang jalur mudik mulai dari Kecamatan Binuang hingga Tinambung dengan petugas jaga 24 jam. Meski demikian, kemacetan sulit dihindarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com