Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Perketat Angkutan Mudik di Perbatasan

Kompas.com - 03/07/2016, 20:38 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

ENTIKONG, KOMPAS.com – Dinas Perhubungan Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, memperketan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kendaraan angkutan penumpang di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Sejak Sabtu (2/7/2016) hingga Minggu (3/7/2016), petugas Dishub melakukan serangkaian pemeriksaan di terminal bis angkutan penumpang Entikong. Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan puncak arus mudik warga negara Indonesia (WNI) dari negara bagian Sarawak Malaysia yang terjadi dalam dua hari terakhir di wilayah tersebut.

KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWAN Suasana arus mudik di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (2/7/2016). Ribuan warga negara Indonesia yang menjadi pekerja migran di negara bagian Sarawak, Malaysia pulang melalui perbatasan di Entikong. Petugas kepabeanan dan imigrasi maupun kepolisian Indonesia memperketat pengawasan dan pengamanan dalam arus mudik tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sanggau, Yulia Theresia mengungkapkan, pemeriksaan tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi menteri perhubungan yang menargetkan “zero accident” dalam arus mudik Lebaran tahun ini.

“Artinya tidak ada kecelakaan dalam arus mudik lebaran dalam angkutan penumpang maupun barang, sehingga daerah ini menjadi salah satu target pengawasan seperti ini,” jelas Yulia, Minggu (3/7/2016).

KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWAN Suasana arus mudik di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (2/7/2016). Ribuan warga negara Indonesia yang menjadi pekerja migran di negara bagian Sarawak, Malaysia pulang melalui perbatasan di Entikong. Petugas kepabeanan dan imigrasi maupun kepolisian Indonesia memperketat pengawasan dan pengamanan dalam arus mudik tersebut.
Kegiatan pengawasan tersebut dimulai dengan melakukan pengecekan terhadap kelaikan jalan, surat menyurat, dan sopir. Pihak Dishub bersama BNN juga sebelumnya sudah melakukan tes urine terhadap puluhan sopir angkutan di wilayah Kabupaten Sanggau.

“Ada 47 sampel sopir yang kita ambil tes urine nya dan hasilnya negatif,” ujar Yullia.

Selain angkutan umum atau kendaraan plat kuning, Dishub juga melakukan pengawasan terhadap kendaraan pribadi yang digunakan untuk membawa penumpang.

KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWAN Suasana arus mudik di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (2/7/2016). Ribuan warga negara Indonesia yang menjadi pekerja migran di negara bagian Sarawak, Malaysia pulang melalui perbatasan di Entikong. Petugas kepabeanan dan imigrasi maupun kepolisian Indonesia memperketat pengawasan dan pengamanan dalam arus mudik tersebut.
Sejumlah pelanggaran yang ditemukan diantaranya terkait trayek angkutan, kelaikan jalan, maupun surat menyurat lainnya.

“Kebanyakan mobil pribadi dengan plat yang berasal dari luar Kalbar yang sering terlihat beroperasi membawa penumpang di wilayah sini (perbatasan). Karena sulit dibedakan mobil pribadi yang digunakan untuk membawa penumpang dengan yang tidak,” kata Yulia.

KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWAN Suasana arus mudik di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (2/7/2016). Ribuan warga negara Indonesia yang menjadi pekerja migran di negara bagian Sarawak, Malaysia pulang melalui perbatasan di Entikong. Petugas kepabeanan dan imigrasi maupun kepolisian Indonesia memperketat pengawasan dan pengamanan dalam arus mudik tersebut.
Terkait dengan pelanggaran ijin trayek, Yulia menegaskan adanya sanksi tegas berupa tilang terhadap pengemudi yang kedapatan membawa penumpang tanpa disertai ijin trayek.

“Penumpang tidak diturunkan karena semestinya mereka tidak dirugikan, tetapi si pengendara ini yang kita kenakan sanksi berupa tilang di pengadilan,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan, kondisi terminal bis Entikong dipadati ratusan pemudik dari berbagai daerah. Mereka menggunakan angkutan bis untuk kembali ke daerah asal masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com