Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Vaksin Palsu di Semarang, tetapi Ada Penyimpanan Tak Sesuai Standar

Kompas.com - 01/07/2016, 06:41 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Tim gabungan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dan Jawa Tengah serta Polres Semarang, Kamis (30/6/2016), menggelar inspeksi mendadak di sejumlah rumah sakit swasta dan klinik kesehatan di Kabupaten Semarang.

Sidak tersebut guna mengecek stok vaksin dari kemungkinan masuknya vaksin palsu.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Semarang Dady Dharmadi mengatakan, pemeriksaan stok vaksin tersebut tidak dilakukan secara keseluruhan di RS atau klinik.

Petugas hanya melakukan sidak di dua RS swasta dan satu klinik kesehatan sebagai sampel.

"Tidak ada sama sekali kami temukan vaksin palsu. Sudah kami cek dalam lemari penyimpanan obat dan melalui daftar faktur distributor vaksin," kata Dady di sela sidak di sebuah rumah sakit swasta di Bawen.

Kendati tak menjumpai adanya vaksin palsu, ada sistem penyimpanan dan pencatatan vaksin yang tak sesuai standar.

"Salah satunya adalah pencatatan suhu harian yang belum dilengkapi. Misalnya, tempat penyimpanan itu bersuhu di atas 8 derajat Celcius dalam tiga hari. Ini harus kami cek, vaksin itu masih layak digunakan atau tidak," kata Dady.

Menurut Dady, ada tiga indikator yang ditunjukkan di tiap vaksin, yakni indikator A,B, dan C.

Vaksin dinyatakan masih layak digunakan selama indikator masih menunjuk A maupun B. Namun bila sudah masuk indikator C, maka vaksin itu tak layak digunakan lagi.

"Sementara ini kami belum temukan yang tidak layak," kata dia.

Secara terpisah, Bupati Semarang Mundjirin menyatakan bahwa pengecekan di puskesmas, rumah sakit dan klinik di Kabupaten Semarang tidak menemukan vaksin palsu.

Mundjirin meminta masyarakat tidak perlu cemas soal penggunaan vaksin.

"Semuanya vaksin yang beredar, terutama di puskesmas dan pelayanan pemerintahan, itu semuanya asli dari Bio Farma, sedangkan yang palsu-palsu bukan dari Bio Farma. Kami tidak pernah beli vaksin. Kami didrop dari Dinas Kesehatan Provinsi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com