Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tak Ditanggapi, Aktivis Lingkungan Beri Telur Busuk dan Bra ke DPRD

Kompas.com - 30/06/2016, 23:25 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis Sahabat Lingkungan (Saling) Pematangsiantar menghadiahi telur busuk, bra, dan pakaian dalam wanita kepada DPRD dan Pemkot Pematangsiantar dalam aksi yang digelar, Kamis (30/6/2016).

Dalam aksi itu, mereka mendesak DPRD dan Pemkot Pematangsiantar segera membongkar bangunan Restoran City di Jalan Siantar-Parapat, Kelurahan Simarimbun, Kecamatan Simarimbun, yang berdiri di daerah bantaran sungai.

Aksi ini berawal di gedung DPRD Pematangsiantar di Jalan Haji Adam Malik. Pendemo melakukan sweeping ke seluruh ruang komisi sambil berorasi dengan pengeras suara. Tak seorang pun anggota DPRD yang menerima aspirasi mereka.

Pendemo kemudian meletakkan kardus yang isinya bra dan pakaian dalam wanita di ruang pintu masuk gedung DPRD. Tidak sampai di situ, salah seorang peserta aksi pun memecahkan sebutir telur busuk dengan cara melemparkannya ke lantai.

"Kinerja DPRD Siantar busuk seperti telur ini, mereka berjanji untuk menanggapai asipirasi masyarakat, tapi sampai hari ini tidak ada," teriak Fredik Rangkuti, salah seorang pendemo.

Agus Tarigan, aktivis Saling lainnya mengatakan, sebelumnya ia dan rekan-rekannya melakukan unjuk rasa, namun hingga saat ini aspirasi mereka belum juga dipenuhi.

"Ini aksi yang kedua. Sebelumnya kami sudah melakukan aksi. Ada anggota dewan, Hendra Pardede dan Ronald Tampubolon bersepakat untuk menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan kami. Tapi sampai saat ini enggak ada tindakan," jelas Agus.

Kemudian pendemo pun berjalan kaki menuju Balai Kota di Jalan Merdeka, sambil menenteng toa dan bundelan kertas yang berisi pernyataan sikap.

Sama halnya di gedung DPRD, di gedung balai kota pun, tidak ada yang menerima unjuk rasa mereka. Karena kecewa, mereka kembali menghadiahi wali kota bra, pakaian dalam wanita dan telur busuk.   

Menurut Agus, pakaian dalam, bra, dan telur busuk adalah hadiah yang pantas buat Pj wali kota yang tak punya sifat tegas dalam menindak bangunan usaha yang melanggar peraturan.

"Kolor dan BH Itu artinya banci. Karena Pemkot yang tak berani menegakkan peraturan terhadap pengusaha. Kalau telor busuk adalah sifat busuk, sifat-sifat pejabat dalam membangun Siantar," terangnya.

Di tempat yang sama, dilaksanakan rapat lanjutan pelaksanaan Pawai Obor Malam Idul Fitri tahun 2016. Suasana rapat siang itu sempat terhenti sebab para pengunjuk rasa meneriaki agar aspirasi mereka ditanggapi. 

Tidak ada yang menerima aspirasi, demonstran akhirnya membacakan pernyataan sikap.

"Tidak ada niat baik Jumsadi (Pjs wali kota Pematang Siantar). Mana janji yang katanya mau membangun kota Siantar. Bapak tidak punya sifat yang tegas. Kalian tunduk sama pemodal," teriak Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com