Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tiru Gaya Ahok, Pasangan Pastor-Ustaz Ini Maju ke Pilkada Tapanuli Tengah

Kompas.com - 30/06/2016, 22:28 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

TAPANULI TENGAH, KOMPAS.com - Pastor Rantinus Malau berjanji akan memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah dengan gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bila terpilih dalam Pilkada Tapanuli Tengah 2017 mendatang.

Hal itu disampaikan Rantinus saat mendeklarasikan dirinya berpasangan dengan ustaz Sodikin, disingkat "Paus", akan maju dalam Pilkada Tapanuli Tengah 2017 mendatang dari jalur perseorangan.

Acara deklarasi pasangan "Paus" digelar di rumah pemenangan Jalan Padangsidimpuan Km 8,5 No 138, Sibuluan Indah, Tapanuli Tengah, Kamis (30/6/2016).

Rantinus mengatakan, tekadnya ingin maju di Pilkada Tapanuli Tengah, karena adanya desakan masyarakat yang menginginkan perubahan. 

“Saya bersama ustaz Sodikin maju di Pilkada Tapteng atas dukungan dan dorongan dari masyarakat untuk perbaikan Tapteng ke depan,” ujar Rantinus.

Rantinus mengatakan, dirinya akan bersikap tegas dalam memimpin jika terpilih menjadi bupati Tapanuli Tengah, sebagaimana kepemimpinan gubernur DKI saat ini.

“Lebih dari sikap ketegasan Ahok akan saya lakukan dalam memimpin pemerintahan, untuk memberikan keadilan, memperjuangkan hak rakyat dan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah ini," ujar Rantinus.

Namun menurut Rantinus, hanya ketegasan gaya Ahok yang akan diterapkannya kelak, tetapi dalam cara berbicara tidak seperti Ahok.  

“Kalau Ahok kan nada bicaranya agak keras, tetapi saya kan pastor, jadi sebaliknya kalau saya," katanya.

Pastor Rantinus menjelaskan, soal rencana maju di Pilkda Tapanuli Tengah, dari awal memang dirinya ragu, tetapi karena desakan dan dukungan dari berbagai pihak dan juga masyarakat, akhirnya diputuskan untuk maju dari jalur independen berpasangan dengan ustaz Sodikin.

"Motivasi saya untuk memimpin Tapteng adalah untuk mengabdi kepada masyarakat. Saya lihat selama ini, kepemimpinan di Tapteng belum berpihak kepada masyarakat. Keinginan masyarakat tidak terealisasi, penyerobotan lahan dan akan melakukan perubahan sistim birokrasi dan masih banyak lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com