Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Bambu Penghubung Purwakarta dan Subang

Kompas.com - 30/06/2016, 16:16 WIB

KOMPAS - Semula Yayat (45), pedagang warung di Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat, bergembira saat melihat tiang pancang jembatan dibangun di Sungai Cilamaya, perbatasan Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta. Kalau jembatan beton itu sudah jadi, pengendara sepeda motor itu tidak perlu antre melewati jalan pintas jembatan bambu di Desa Cijunti, Purwakarta.

Selama ini antara Purwakarta dan Subang selain dihubungkan jalan provinsi juga disambungkan dengan jembatan bambu yang melintasi Sungai Cilamaya di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Purwakarta. Jembatan bambu sepanjang 65 meter dan lebar 1 meter itu dibangun tahun 1950-an dan diperbaiki enam bulan sekali.

Namun, betapa kecewanya Yayat. Pada tahun 2002, proyek pembangunan jembatan di wilayah Subang yang baru 20 persen itu dihentikan karena kendala teknis.

Yayat adalah satu di antara ribuan warga Kecamatan Pabuaran yang harus menggunakan jembatan itu ketika belanja berbagai kebutuhan pokok di Kecamatan Campaka. Barang kebutuhan, mulai dari sayuran hingga buah-buahan, dijual eceran di Pabuaran dan sekitarnya. Yayat membawa dagangannya menggunakan keranjang di jok belakang sepeda motor. Setiap hari ia belanja di Pasar Induk Cikopo, Purwakarta, lalu dijual di Desa Bale Bandung Jaya.

"Tidak hanya pedagang, warga Pabuaran banyak yang berobat ke Purwakarta," kata Kepala Desa Cijunti, Toha bin Saripin (46).

Warga menamai jembatan yang setiap hari dilewati sekitar 1.000 orang itu Mak Uok. Nama itu diambil karena istri lurah (kepala desa) tahun 1950 itulah yang mula-mula membangun jembatan gantung itu. Selama puluhan tahun, jembatan tersebut merupakan urat nadi perekonomian terutama bagi warga Pabuaran, Subang, dan Campaka, Purwakarta.

Melihat arus warga yang semakin banyak melintasi jembatan goyang itu, tahun 2002 Pemerintah Kabupaten Subang berinisiatif membangun jembatan dengan konstruksi beton di sungai itu. Sayangnya, baru terbangun tiang pancang dan sepenggal jalan sepanjang 20 meteran di wilayahnya, Pemkab Subang tiba-tiba menghentikan proyek itu.

Diperoleh keterangan, jembatan yang menghubungkan Purwakarta dan Subang melalui Desa Cijunti ini tertunda pengerjaannya karena kendala teknis. Kendala muncul karena pembangunan jembatan ini melibatkan dua kabupaten.

Awalnya Pemkab Subang membuat konstruksi lebih dulu, kemudian melayangkan surat permohonan kepada Pemkab Purwakarta untuk meneruskan pembangunan jembatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com