Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2016, 22:51 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Tidak hanya masalah tujuh ABK TB Charles yang disandera kelompok militansi Abu Sayyaf, PT PP Rusianto Bersaudara juga tengah menghadapi perkara dengan beberapa mantan karyawannya karena persoalan gaji dan pesangon yang tidak dibayarkan oleh perusahaan.

Bery Walelang, mantan kapten kapal di perusahaan PT Rusianto Bersaudara, harus pulang pergi Manado - Samarinda untuk mengurus pesangon dan selisih gaji yang tidak diberikan oleh perusahaan.

Karena lelah, Bery beserta beberapa orang lainnya melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Tenaga Kerja Kalimantan Timur, dan kasusnya tengah diproses.

"Saya dulu kapten kapal dan selalu membawa kapal ke Filipina membawa batubara. Kita tahu perairan Filipina adalah jalur berbahaya, maka wajar jika kami diupah Rp 29 juta. Namun yang dibayarkan perusahaan tidak pernah sebesar itu, padahal upah tersebut tertera di perjanjian kontrak," ungkapnya, Rabu (29/6/2016).

Dikatakan Bery, ketika dia meminta selisih gaji tersebut, dia malah dipecat perusahaan. Dia juga tidak diberi uang pesangon.

"Karena kami minta uang selisih, akhirnya dipecat. Saya tanya mana pesangon, jawabannya tidak ada pesangon," jelasnya.

Tidak hanya Bery, beberapa rekannya pun menghadapi persoalan yang sama. Bahkan ada salah seorang temannya yang sama sekali tidak diberi uang jalan ke Filipina.

"Saya kira saya saja, ternyata banyak teman yang diperlakukan sama," sebutnya.

Bery bersama semua rekannya pun melaporkan kejadian tersebut ke Disnaker Kaltim. Kini mereka menunggu proses persidangan ketiga untuk mendapat keadilan.

"Kami sudah dua kali bertemu dengan Disnaker, nanti ada lagi pertemuan ketiga. Sementara masih menunggu pertemuan itu, kami pulang ke daerah masing-masing. Dan, saya sendiri harus ke Manado," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com