Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 8 Titik Simpang di Jalur Alternatif Tol Bawen-Salatiga

Kompas.com - 29/06/2016, 14:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

BAWEN, KOMPAS.com - Pengoperasian ruas jalan tol Bawen-Salatiga sebagai jalur alternatif pada penyelenggaraan mudik Lebaran 2016 menimbulkan sejumlah konsekuensi. Salah satunya pengamanan di sejumlah simpang sebidang sepanjang ruas Bawen-Salatiga yang merupakan bagian dari tol Semarang-Solo.

Menurut KBO Sat Lantas Polres Semarang, Iptu Mujiyono, terdapat 8 titik simpang sebidang di dalam ruas tol Bawen-Salatiga.

Ke delapan titik simpang sebidang tersebut adalah Simpang Glendang Tuntang (KM 39+750), Simpang Rembes Bringin (KM 42+500), Simpang Daren Pabelan (Km 43+500), Jembatan Senjoyo (KM 34+500), Dusun Kalangan (KM 48+900), Ujung-ujung (KM 38+700), Dusun Pete (34+900) dan Exit Tingkir.

Kedelapan titik sebidang tersebut, 2 diantaranya berada di wilayah hukum Polres Salatiga. "Di sana TMJ sudah menyiapkan petugas karena crossing dengan jalan desa atau kampung. Polisi akan membantu jika memang benar-benar dibutuhkan," kata Mujiono, Rabu (29/6/2016) siang.

Ruas tol Bawen-Salatiga yang akan digunakan sebaga jalur alternatif mudik tersebut mempunyai panjang lintasan hanya sekitar 14 kilometer. Sekitar 3,5 kilometer sisanya dari simpang susun Bawen sampai Tlogo belum bisa dilalui lantaran pengerjaan jembatan to Tuntang belum selesai.

Polres Semarang sudah memutuskan bahwa pengoperasian jalan tol Bawen-Salatiga sebagai jalur alternatif mudik hanya akan dilakukan jika kondisi jalur reguler mengalami stagnasi. Sedangkan penggunaan ruas tol Bawen-Salatiga sendiripun hanya bisa dibatasi pada siang hari.

"Kalau bisa dibuka, itupun hanya pukul 06.00 sampai pukul 17.00 karena kalau malam hari berbahaya. Selain tidak ada penerangan, kontur jalannya juga banyak kelokan dan turunan tajam," ujarnya.

Masih menurut Mujiono, jika ruas tol Bawen-Salatiga dipakai sebagai jalur alternatif mudik pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas. Pengaturan dimulai dari keluar tol Bawen dengan membagi arus berdasarkan tujuan, yakni ke kiri untuk arah ke Solo dan ke arah kanan untuk kendaran tujuan Yogyakarta.

Kendaraan yang ke arah Solo setelah melalui jembatan Tuntang diarahkan berbelok kekiri di pertigan Tlogo Tuntang hingga Simpang Glendang Tuntang. Jarak antara kedua titik ini sekitar 3 kilometer dengan kondisi jalan beraspal.

Dari Simpang Glendang, Kebonagung kendaraan langsung masuk ke jalan tol hingga keluar Tingkir.

"Tapi kalau arus lalu lintas masih bisa diluruskan (di jalur reguler), kita luruskan. Jadi setelah exit tol Bawen tetap lewat Tuntang-Salatiga-Tengaran. Selanjutnya yang mau ke Sragen bisa via jalur alternatif lewat Sruwen Susukan," jelasnya.

Mujiono menambahkan, fungsionalitas ruas tol Bawen-Salatiga sebagai jalur alternatif mudik sangat bergantung kondisi jalur reguler. Jika jalur reguler Semarang Solo, dalam hal ini Bawen-Tuntang-Blotongan-Salatiga mengalami stagnasi maka upaya terakhir adalah membuka ruas tol Bawen-Salatiga mulai dari pertigaan Tlogo sampai exit tol Tingkir.

"Namun setelah dari Tlogo sampai Exit Tingkir, jika ambil jalur alternatif Suruh juga harus waspada, disana ada pasar tumpah. Pada hari biasa saja bisa sudah krodit, apalagi nanti pas arus mudik," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com