Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencuci Loko, Tradisi Museum KA Ambarawa Sambut Kunjungan Wisata Lebaran

Kompas.com - 29/06/2016, 07:13 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Salah satu lokomotif uap yang masih beroperasi di Museum Kereta Api Ambarawa, yakni lokomotif seri B5112, Selasa (28/6/2016) sore, dicuci.

Pencucian lokomotif peninggalan Belanda ini seperti sebuah ritual tahunan yang dilakukan setiap menjelang libur Lebaran.

Kegiatan cuci lokomotif tersebut melibatkan belasan anggota Komunitas Railfans Daop Empat (KRDE), yakni salah satu komunitas pencinta dan pelestari kereta api di Jawa Tengah.

"Ini pengalaman kami yang pertama kali bisa teribat dalam kegiatan cuci lokomotif yang biasa dilaksanakan PT KAI menjelang musim libur Lebaran. Tentu ini sangat menyenangkan," kata Ketua KRDE Semarang Bambang Sumitro.

Sebelum dibersihkan, badan loko berwarna hitam legam itu disiram dengan air. Setelah dibasahi air, loko digosok dengan busa lembut yang diolesi cairan pembersih.

Manajer Museum KA Ambarawa Sapto Hartoyo mengatakan, loko seri B5112 merupakan satu dari tiga lokomotif jenis uap yang masih dioperasikan untuk melayani wisatawan di Museum KA Ambarawa.

"Loko yang dicuci hanya satu, loko yang selama ini untuk perjalanan reguler ataupun sewa. Sedangkan gerbong tidak ikut dicuci karena selalu dalam pemeliharaan dan terus ada pembersihan di depo," kata Sapto.

Pada libur Lebaran tahun ini, pengelola museum akan membuka layanan perjalanan kereta api wisata reguler dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Tuntang pada 3 Juli dan 6-10 Juli 2016.

Harga tiket tidak naik, yakni Rp 50.000 per orang untuk sekali perjalanan.

"Selain lokomotif sewa, kita juga mengoperasikan dua lokomotif regular selama libur lebaran. Kita siapkan tiga gerbong untuk satu kali perjalanan dengan kapasitas 120 orang," kata dia.

Jadwal perjalanan kereta reguler selama masa libur lebaran tersebut, yakni pukul 10.00, 12.00 dan 14.00 WIB setiap hari. Jarak antara stasiun Ambarawa hingga Stasiun Tuntang mencapai 5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

Sepanjang perjalanan, para penupang akan disuguhi pemandangan indah berupa hamparan sawah dan birunya danau Rawapening dengan latar belakang perbukitan wilayah Banyubiru.

"Sehari ada tiga trip dengan rata-rata perjalanan satu jam. Yang disewakan bisa kereta uap bisa kereta diesel, tinggal request dari penyewa. Jadi bisa dikatakan, kita siap untuk menghadapi kedatangan para wisatawan untuk libur lebaran," kata Sapto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com