Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Dinkes Semarang: Vaksin Palsu Tak Membahayakan

Kompas.com - 28/06/2016, 23:15 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widiono mengatakan, secara medis vaksin palsu tidak membahayakan.

Menurut dia, jika dianggap berbahaya, tentunya banyak warga yang terganggu kesehatannya. Namun untuk kasus ini belum ditemukan selama 13 tahun terakhir.

"Yang berbahaya itu justru pada prosesnya. Itu higienis atau tidak, steril dari kuman atau tidak," kata Widiono, Selasa (28/6/2016).

Ia mengatakan, vaksin yang mungkin dipalsukan ialah produk dengan nilai tertentu. Vaksin jenis ini bisa saja dijumpai di rumah sakit swasta yang tarifnya tinggi.

Widiono menjelaskan, vaksin palsu yang ada terbuat dari campuran antibiotik dan cairan infus tidak sepenuhnya berbahaya.

Kepala Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Semarang, Helmi Rahayu mengatakan, obat yang ada di gudangnya telah terjamin keasliannya. Obat dari gudang ini lalu dikirim sejumlah rumah sakit negeri, swasta maupun puskesmas.

"Kemungkinan jika ada vaksin palsu diperoleh melalui praktik-praktik mandiri dokter, bukan di rumah sakit pemerintah," ujar Rahayu.

Ia pun menjelaskan cara membedakan vaksin palsu dan asli. Menurut Rahayu, vaksin palsu bisa membuat infeksi dalam dua hingga tiga hari jika digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com