Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2016, 21:54 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo memerintahkan jajarannya menindak tegas anggota geng motor yang membahayakan.

Hadi pun menginstruksikan anak buahnya untuk melumpuhkan anggota berandalan bermotor itu dengan peluru karet.

Ditemui di sela kunjungan Presiden Joko Widodo di Kota Bogor, Selasa (28/6/2016), Hadi menilai, aksi geng motor akhir-akhir ini telah meresahkan warga.

"Saya perintahkan setiap hari lakukan razia. Jika ada perlawanan geng motor kita sikat. Dalam artian kita tembak atau lumpuhkan. Tapi bukan kepala, melainkan kaki atau badan ya. Menggunakan peluru karet," ucap Hadi, Selasa (28/6/2016).

Hadi menuturkan, saat ini seluruh prajurit TNI secara rutin bersama kepolisian melakukan operasi pra Lebaran dan membidik untuk mencegah aksi kejahatan serta geng motor.

Kata Hadi, dalam satu bulan terakhir sudah ada tiga prajurit TNI yang menjadi korban kebrutalan geng motor di Jawa Barat. Yang terakhir, menimpa anggota TNI Yonif 315 Garuda Bogor, Kopda Fajarudin.

"Saya enggak mau kecolongan yang keempat kalinya. Karena sudah banyak anggota saya menjadi korban," kata dia.

Sebelumnya, Kopda Fajarudin, anggota Yonif 315 Garuda menderita luka parah di kepala dan badan. Ia menjadi korban tabrak lari saat melakukan pembubaran geng motor di Jalan Simpang Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (26/6/2016).

Akibat peristiwa itu, Fajarudin mengalami luka parah di pelipis, kaki, dan tangan. Saat ini, korban masih dirawat di Rumah Sakit TNI AD Salak, Kota Bogor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com