Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gratis, Tiket Bus dan Kereta Api untuk Pemudik ke Jawa Tengah

Kompas.com - 28/06/2016, 10:16 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama pemerintah kabupaten dan kota memberikan layanan mudik gratis bagi warga yang hendak mudik ke Jawa Tengah.

Pemerintah menyiapkan puluhan ribu kursi duduk untuk mengantarkan pemudik sampai kota tujuan, baik melalui bus maupun kereta api.

“Saya besok Kamis lepas pemudik bis, Sabtu lepas pemudik kereta. Kereta ini tahun kedua,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Semarang, Selasa (28/6/2016).

Pemerintah Jateng menyiapkan sedikitnya 47 bus dengan 2.700 tempat duduk. Pemerintah Kabupaten dan Kota menyediakan 81 bus, serta Bank Jateng menyediakan layanan mudik gratis sebanyak 55 bus. Jumlah bus yang disediakan berjumlah 183 bus.

Pemudik diberangkatkan secara simbolik di Area Parkir Museum Purna Bhakti Pertiwi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Untuk kereta api, pemerintah menyiapkan mudik gratis dibagi dua jalur, yaitu ke jalur utara dan jalur selatan.

Satu rangkaian kereta diberikan layanan gratis berisi 608 seat yaitu melalui KA Menoreh. Sementara itu, di jalur selatan diberi layanan gratis sebanyak 720 seat dan 608 seat melalui KA Gajahwong dan KA Jaka Tingkir. Semua diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

(Baca juga: Jomin, Celeng, Pejagan, Riwayatmu Dulu...)

Selain pemerintah daerah, Kementerian Perhubungan juga membantu berupa layanan mudik gratis melalui kereta api, yaitu jalur utara menggunakan KA Kerjajaya dan jalur selatan memakai KA Kupojaya.

“KA itu juga bisa mengangkut motor. Motor dinaikkan ke kerta. Kemenhub juga sediakan truk untuk angkut motor, orangnya naik bus atau kereta,” imbuh pria 47 tahun ini.

Ganjar sendiri berharap orang yang mudik melalui kendaraan bermotor, terutama roda dua bisa berkurang. Namun demikian, jika memang bersikeras menggunakan roda dua, rambu-rambu petunjuk akan disiapkan.

“Pemandangan mudik itu eksotis, saya lihat enggak tega misalnya satu kendaraan bawa segala macam. Tapi dalam penampilan itu terkandung ketulusan hati. Bawa tempe, beras diserahkan ke keluarga di kampung,” tambah dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com