Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brebes Timur Jadi Pantauan Utama

Kompas.com - 28/06/2016, 10:04 WIB

BREBES, KOMPAS.com — Ruas Brebes Timur yang menjadi pintu keluar Tol Pejagan-Pemalang di Jawa Tengah akan menjadi titik pantauan utama dalam pengamanan arus mudik Lebaran 2016. Hal itu karena ruas tersebut berpotensi menjadi salah satu pusat kemacetan.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Ishlah Assalafiyah di Desa Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jumat (24/6/2016) petang.

Kapolri melakukan kunjungan ke pondok pesantren itu bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan yang kemudian dilanjutkan pemantauan ke pintu keluar Tol Pejagan-Pemalang di Brebes Timur pada malam harinya.

Menurut Badrodin, titik pemantauan utama dalam pengamanan arus mudik Lebaran adalah ruas Brebes Timur karena berpotensi menjadi pusat kemacetan. Selain itu, pemantauan juga dilakukan pada titik-titik rawan kemacetan lain, seperti di sekitar rest area, rumah makan, dan SPBU.

"Saat ini persiapan pengamanan arus mudik secara umum sudah siap. Beberapa upaya sudah dilakukan, mulai dari survei, pemetaan kerawanan, perencanaan operasi, latihan operasi, dan kesiapan personel. Tinggal ploting, tanggal 30 apel kesiapan, gelar pasukan, kemudian langsung ploting masing-masing," ujarnya.

Salah satu upaya adalah di wilayah Brebes akan diterapkan traffic engineering system dengan memanfaatkan teknologi Google.

Dengan teknologi tersebut, akan diketahui titik-titik kemacetan dan alternatif solusi yang bisa dilakukan atau ditempuh oleh pengguna jalan. Pemberitahuan kepada pengguna jalan yang berada di wilayah Brebes dilakukan melalui SMS.

Menurut Luhut Panjaitan, pemanfaatan traffic engineering system sangat bangus. Namun, sistem ini membutuhkan dukungan bandwidth yang besar agar semua bisa terinformasikan lebih awal dan lebih cepat.

Luhut ingin bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika serta Menteri Perhubungan untuk membahas persoalan itu.

Diberlakukan 3-1

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Brebes Ajun Komisaris Arfan Zulkhan Sipayung mengatakan, Brebes Timur berpotensi menjadi akses termacet karena merupakan titik pertemuan kendaraan dari arah barat (jalur pantura dari arah Jakarta) serta kendaraan dari arah selatan (pintu keluar Tol Pejagan-Brebes Timur).

Oleh karena itu, pada ruas tersebut polisi akan menerapkan sistem 3-1, yaitu tiga lajur untuk kendaraan dari arah barat (Jakarta) dan dari pintu keluar tol serta satu lajur untuk kendaraan dari arah timur. Penerapan pola 3-1 akan melihat situasi dan kondisi.

Apabila antrean kendaraan di jalan tol sudah mencapai ruas Brebes Barat, yaitu mulai Kilometer 262 hingga 268, pola 3-1 akan diterapkan dan lampu lalu lintas dilangsungkan.

Namun, apabila kemacetan di dalam Tol Pejagan-Pemalang sudah mencapai 10 kilometer, kendaraan tidak akan diizinkan masuk ke jalan Tol Pejagan-Pemalang. Kendaraan pemudik akan dikeluarkan di pintu keluar Tol Pejagan yang selanjutnya diarahkan ke jalur alternatif Dermoleng-Slawi-Tegal atau ke jalur Larangan-Prupuk.

Di Surabaya, Menhub Ignasius Jonan mengatakan, kapal laut tidak lagi efisien digunakan para pemudik untuk rute jarak jauh.

"Dari Surabaya ke Manado zaman sekarang masak masih naik kapal? Memang masih ada, tapi diharapkan semakin lama makin berkurang," katanya.

Untuk rute Surabaya-Makassar ditempuh sekitar 24 jam, kata Jonan, idealnya menggunakan pesawat terbang hanya 1,5 jam. (WIE/DEN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Juni 2016, di halaman 11 dengan judul "Brebes Timur Jadi Pantauan Utama".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com