SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan lukisan dinding atau mural menjadi destinasi wisata kota tersendiri di Surabaya.
Karena itu, dia berjanji akan selalu memfasilitasi aktifitas komunitas mural di Surabaya. Risma meminta, para pelukis mural tidak hanya asal coret di dinding-dinding sudut kota.
"Harus ada temanya dan bisa bercerita. Jadi selain indah juga ada maknanya," kata Risma saat meninjau aktifitas mural di bawah jembatan layang Gubeng, Surabaya, Senin (27/6/2016) malam.
Dia juga menginginkan agar aktifitas pelukis mural tersebut menjadi profesional dan komersial. Aktifitasnya tidak sekadar corat-coret, tetapi juga menghasilkan uang.
"Saya ingin para pelukis mural jadi profesional nantinya," terang Risma.
Saat ini, ada tiga lokasi yang sudah disiapkan Risma untuk mengapresiasikan lukisan mural selain di dinding jembatan layang Gubeng.
"Sementara masih tiga titik, nanti kita cari lagi lokasi lain yang bagus," jelasnya.
Malam tadi, Risma memantau langsung aktifitas pelukis mural di dinding jembatan layang Gubeng. Di dinding kurang lebih 100 meter di sisi sungai Kalimas itu, para pelukis menceritakan ikan sura dan buaya yang konon menjadi asal muasal nama Kota Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.