Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2016, 15:58 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Lima pelaku pemerkosaan terhadap WAN (14), siswi SMP di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berpeluang bebas dari jeratan hukum. Sebab, kelima pelaku tersebut masih di bawah umur dan tercatat sebagai pelajar.

Satreskrim Polres Pasuruan Kota yang menangani kasus tersebut berupaya untuk mempertemukan keluarga korban dan pelaku dalam diversi.

"Kita lihat hasilnya dulu. Diversinya gagal atau tidak," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Riyanto di Mapolres Pasuruan Kota, Senin (27/6/2016).

Diversi adalah pengalihan penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan anak dari proses peradilan pidana ke luar peradilan pidana dengan atau tanpa syarat. Jika diversi terjadi, maka pelaku anak tidak akan ditahan dan tidak akan diadili.

Sementara itu, pelaku pemerkosaan yang masih di bawah umur itu antara lain Mu (17), MAM (15), MF (16), AB (15) dan MAZ (17). Mereka merupakan warga Dusun Bunyutan, RT 1 RW 3, Desa Keboncandi, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan. Para pelaku masih duduk di bangku SMP.

Baca juga: 8 Pemuda Perkosa Seorang Siswi SMP di Kota Pasuruan

Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan SF (15). Meski tidak ikut melakukan, ia berperan dalam menjemput korban.

Riyanto menambahkan, semua pihak akan dilibatkan dalam proses diversi itu. Termasuk perangkat desa tempat para pelaku tinggal.

"Kita libatkan semuanya. LPA, kepala desa juga kita libatkan," jelasnya.

Dijelaskannya, jika proses diversi antara keluarga pelaku dan keluarga korban berhasil, para pelaku pemerkosaan yang masih di bawah umur itu bakal dikembalikan ke orangtuanya masing-masing.

"Nanti dikembalikan kepada orang tuanya. Ini kan kasus anak yang berhubungan dengan hukum," jelasnya.

Diketahui, WAN (14), siswi SMP di Kabupaten Pasuruan diperkosa oleh delapan orang pada Jumat (17/6/2016) malam di Dusun Bunyutan RT 1 RW 3 Desa Keboncandi, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.

Lima di antara delapan pelaku pemerkosaan itu merupakan anak di bawah umur dan masih berstatus sebagai pelajar. Sementara, tiga pelaku lainnya sudah termasuk dewasa.

Ketiganya yang diketahui bernama Amin (25), Samsul (21) dan Yasir (21) masih berstatus buron.

Riyanto mengaku akan terus mengejar ketiga pelaku tersebut. Sebab ketiga pelaku itu tidak termasuk dalam kasus anak yang berhubungan dengan hukum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com