Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2016, 18:52 WIB
Junaedi

Penulis

MAMASA, KOMPAS.com - Paket bahan makanan murah senilai Rp 150.000 yang dijual Rp 25.000 oleh bank BNI di lapangan sepak bola Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Minggu (26/6/2016) berlangsung ricuh.

Ratusan warga yang tidak sabar antre terlibat rebutan kupon dan paket sembako. Panitia pasar murah sempat diprotes warga lantaran banyak janda dan jompo yang tidak kebagian kupon.

Sejumlah warga terlihat saling merampas kupon hingga terjatuh. Akibatnya, kupon yang mereka perebutkan robek dan tak bisa lagi digunakan untuk ditukar dengan paket bahan makanan.

Aparat kepolisian yang berjaga tampak kewalahan mengatur warga. Sempat terjadi kericuhan saat beberapa warga saling berebutan sisa kupon yang dibagikan panitia. Beberapa warga yang tidak kebagian kupon langsung melakukan aksi protes.

Mereka menilai panitia tidak adil dalam membagikan kupon, karena ada beberapa warga yang menerima paket sembako hingga dua kali. Sejumlah janda juga ikut memprotes panitia karena dinilai tidak adil dan pilih kasih lantaran mereka sudah antre menunggu namun tak kebagian kupon.

“Pembagian kuponnya tidak adil. Ada warga mampu malah dapat kupon 2, sementara warga miskin janda tidak mampu tidak dapat apa pun kecuali capek antre,” teriak Matelda, janda miskin yang ikut antre pasar murah.

Kepala BNI Kantor Cabang Mamuju, Mus Adral mengatakan, operasi pasar murah ini digelar untuk menekan lonjakan harga sembako di pasaran sejak awal Ramadhan. Pasar murah ini merupakan program dari Kementerian BUMN dan serentak digelar di 583 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

“Hari ini kita bagikan 1.000 paket sembako senilai Rp 150.000 per paket, namun hanya dijual Rp 25.000. Hasil penjualan paket sembako tersebut nantinya akan disumbangkan ke tempat-tempat ibadah,” ujar Mus Adral.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com