Wali Kota Semarang: Kita Tuntaskan Rob Sebelum H-4 Lebaran

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menargetkan penyelesaian masalah rob paling lambat empat hari sebelum hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Saya sudah tanda tangani surat darurat bencana karena dengan status darurat akan mudah penanganan rob, khususnya untuk penanganan arus mudik ini," kata Hendi, sapaannya, Minggu (26/6/2016).

Dengan status darurat rob, Pemkot Semarang dapat segera merancang penanganan hingga menentukan anggaran. Hal tersebut agar jalur transportasi mudik bisa benar-benar nyaman digunakan.

"Ini kan butuh kerja cepat, persiapan cepat, dan anggaran cepat. Kita akan tuntaskan sebelum H-4 Lebaran, supaya tidak mengganggu arus mudik," kata dia.

Pemerintah berencana menambah jumlah pompa dalam jumlah besar yang akan digunakan serentak untuk menyedot air dari jalan. Penambahan bisa dilakukan dengan membeli pompa atau menyewa dari pihak swasta.

"Dari Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kemarin sudah bantu 10 pompa. Ternyata belum cukup, kita sewa beberapa pompa lagi agar jalur menjadi kering. Kita akan sempurnakan, yang bobol ditutup," ujar Hendi.

(Baca Perlu Pompa Besar dan Selang Panjang untuk Atasi Banjir Rob di Semarang)

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengelolaan Sumberdaya air dan Energi Sumberdaya Mineral (PSDA-ESDM) Kota Semarang Ayu Entis mengatakan, Pemkot menetapkan status darurat bencana rob sejak Senin (20/6/2016).

Pemkot Semarang sedang menunggu kebutuhan alat apa saja yang akan ditambahkan dalam proses penanganan darurat.

Banjir rob di Semarang sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Rob menerjang jalan utama di pantai utara Semarang, terutama di wilayah Kaligawe hingga Genuk. Jalur utama tergenang air rob hingga sampai kedalaman 50 sentimeter hingga satu meter.

Beberapa tempat titik yang tergenang rob antara lain di bawah fly over jalan tol, depan Terminal Terboyo, depan jalan masuk kawasan industri, dan depan Mapolsek Genuk.

Banjir rob mengakibatkan jalan rusak serta kemacetan panjang.