Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugboat Charles Diduga Melintasi Jalur Konflik Filipina

Kompas.com - 25/06/2016, 19:22 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Pembajakan kelompok bersenjata pada tugboat Charles 001 berbendera Indonesia di perairan pulau Jolo di Filipina awal pekan ini memunculkan dugaan bahwa kapal berlayar di jalur konflik dalam negara Filipina.

Kepala KSOP Samarinda, Kolonel Laut Yus K Usmany, mengatakan, banyak kapal juga mengarah ke Filipina, namun dia bertanya mengenai alasan tugboat Charles yang menjadi sasaran.

“(Kapal) yang lain bukan hanya dari Samarinda saja yang bergerak, tapi ada dari Tarakan dan Banjarmasin. Memang kita tidak bisa memantau rute (tugboat) kalau radiusnya sekian mil laut di area konflik. Bagaimana bisa terjadi seperti itu,” kata Yus.

Yus menambahkan, sejatinya KSOP selalu mengimbau perusahaan pelayaran untuk tidak dibiarkan kapalnya melintas di sebelah timur Malaysia dan perairan Filipina. Kawasan itu adalah medan konflik dan rawan pembajakan.

Imbauan itu disepakati perusahaan pelayaran pada umumnya dengan menerbitkan surat pernyataan bersedia menghindari daerah konflik di perairan Filipina dan timur Malaysia ini sebelum memperoleh izin berlayar.

Surat pernyataan yang diterbitkan perusahaan juga menyatakan bahwa perusahaan bertangung jawab bila kapal melanggar pernyataannya sendiri dan melintasi daerah konflik.

Untuk mengetahui hal ini, masih terus dilakukan pendalaman di TNI AL sejak pagi tadi.

“Ranah KSPO itu adalah keselamatan kapal, izin berlayar, dan status kru on board di kapal. Jadi di sana itu bila terjadi sesuatu di kapal, kami harus koordinasi dengan banyak pihak dulu,” kata Yus.

Tugboat menarik ponton, membawa 13 anak buah kapal. Mereka dikejar kelompok bersenjata saat melintas di perairan pulau Jolo pada 20 Juni 2016. Sekira pukul 11.30, empat orang bersenjata naik ke tugboat, membawa  tiga orang ABK, dan melepaskan sembilan lainnya.

Kelompok bersenjata lain mengerjar tugboat pada pukul 12.45. Sepuluh orang dengan tiga speedboat menyusul tugboat dan langsung menjarah isi tugboat, mulai dari makanan, baju, hingga televisi. Mereka juga menculik empat ABK lain.

Tiga hari kemudian, barulah tugboat ditemukan KRI Multatuli di sekitaran perairan Tarakan. Kemudian, tugboat digiring ke Balikpapan oleh KRI Sidat dan KRI Kerapu.

“Kami temukan dalam kondisi baik,” kata Komandan KRI Kerapu, Mayor Laut Lustia Budi.

Tugboat beserta enam awak tiba di Balikpapan, pagi tadi. Tak banyak keterangan yang diperoleh dari awak yang selamat maupun pihak TNI maupun Polri. Para awak kapal langsung menjalani serangkaian pemeriksaan di pangkalan TNI AL di Semayang.

 

Kompas TV ABK TB Charles Diduga Disandera Abu Sayyaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com