Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2016, 14:41 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seorang siswi di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Pamekasan, dicabuli enam pemuda secara bergiliran.

Korban yang masih berusia 13 tahun kini kondisinya sakit-sakitan setelah kejadian pemerkosaan pada 11 Juni 2016 lalu.

Kronologi kejadian pencabulan diawali saat korban dijemput di rumahnya sekitar pukul 19.30 WIB oleh salah satu pelaku berinisial IR (18). Korban dibawa menggunakan motor menuju Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan.

Sampai di Desa Larangan Badung, korban sudah ditunggu lima pemuda lainnya di sebuah sawah. Di tempat itulah, korban kemudian digilir oleh enam orang.

Setelah itu, korban diantarkan pulang ke rumahnya oleh pelaku yang menjemput sebelumnya. Korban diantar sekitar pukul 21.30 WIB.

Setelah kejadian, korban sering mengeluh kesakitan di bagian kemaluannya. Setelah ditanyakan oleh orangtuanya, korban akhirnya menceritakan kejadian yang menimpanya.

Orangtua korban kemudian melaporkan peristiwa yang dialami anaknya ke Polres Pamekasan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pamekasan Bambang Hermanto mengatakan, laporan orangtua korban masuk ke Polres Pamekasan pada 20 Juni kemarin.

"Kami sudah menindaklanjuti laporan orangtua korban. Lima pelaku sudah kami tangkap dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Bambang Hermanto, Jumat (24/6/2016).

Sementara satu tersangka lagi masih buron.

Bambang menyebutkan lima tersangka yang sudah diamankan di sel tahanan Polres Pamekasan, yakni MA (23), RW (22) dan ML (20), ketiganya dari Larangan Badung. Lalu AM (22) asal Desa Toronan dan MR (18) dari Kecamatan Pamekasan.

Sedangkan satu tersangka buron berinisial IR (20) asal Kecamatan Kota Pamekasan.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 81 ayat 2 subsider Pasal 82 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com