Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabuk dan Bawa Bom Molotov, 6 Pemuda di Ambon Diamankan

Kompas.com - 22/06/2016, 13:11 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Enam pemuda warga Tugu Dolan, Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, terpaksa diamankan ke kantor polisi karena diduga menyimpan sejumlah bom molotov dan senjata tajam.

Mereka antara lain TO (15), YD (17), RS (20), EA (16), JS (22) dan VV (18). Keenamnya diamankan setelah tim Patroli Reaksi Cepat (PRC) Polres Pulau Ambon melakukan patroli dan menggelar razia keliling di kawasan tersebut, Selasa (21/56/2016) malam.

KBO Satreskrim Polres Ambon, Iptu Izaac Salamor mengatakan, penangkapan terhadap enam pemuda itu dilakukan setelah petugas melihat mereka sedang asyik berpesta miras di sebuah kios tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

“Saat melihat mereka mabuk, petugas kemudian berhenti dan menghampiri mereka. Saat itu, tiga orang yang berada di dalam kios lalu melarikan diri. Sementara enam orang lainnya berhasil kami amankan,” katanya kepada wartawan, Selasa kemarin.

Selain mengamankan sejumlah pemuda yang sebagian besar masih di bawa umur itu, polisi juga menyita sejumlah senjata tajam (sajam) dan pipa yang terbuat dari besi, termasuk sebuah kapak dan sejumlah bom molotov.

Selanjutya keenam pemuda bersama barang bukti langsung dibawa ke Mapolres setempat. Menurut Izaak, sejauh ini dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, keenam remaja tersebut belum mengakui kalau sajam beserta sejumlah botol yang akan dijadikan sebagai bom molotov itu milik mereka.

“Mereka tidak mengaku kalau itu barang-barang mereka. Tapi kami tetap gelandang mereka karena kami tidak percaya,” sebutnya.

Dalam pemeriksaan lanjutan di Polres Ambon, mereka tetap bersikeras menyangkal atas kepemilikan bom molotov itu. Mereka mengaku pemilik benda berbahaya itu adalah tiga pemuda yang berhasil kabur.

Meski begitu, polisi memastikan akan mengungkap bom molotov tersebut.

“Kami pastikan akan segera mengungkap siapa pemilik benda-benda berbahaya ini,” ujar Salamor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com