Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sensor Longsor Dijadikan Jemuran, Sirenenya Dimatikan, atau Baterainya Dicuri"

Kompas.com - 22/06/2016, 09:34 WIB

KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa sejumlah usaha preventif terhadap bencana longsor dan banjir sudah dilakukan setelah mengetahui bahwa hujan dalam intensitas tinggi akan datang sebagai dampak dari fenomena La Nina.

"Kami sebelumnya sudah memberikan peringatan dan menyusun rencana," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (20/6/2016).

Selain memberikan peringatan dan menyusun rencana, menurut dia, sejumlah wilayah di Jawa Tengah yang berpotensi longsor sudah dipasangi sensor pendeteksi.

Namun, Sutopo menyesalkan karena warga kurang menyadari pentingnya sensor tersebut.

"Ada yang dijadikan jemuran. Ada sirene yang sengaja dimatikan karena suaranya bikin cemas, ada yang baterainya dicuri," ujarnya.

Sutopo pun mengatakan bahwa ada dua faktor yang memengaruhi besar kecilnya bencana. Selain faktor alam, faktor manusia juga memengaruhi terjadinya bencana hingga memakan korban.

Dia menyebutkan, rumah yang tertimpa longsor adalah rumah yang berdiri tak jauh dari bukit yang rawan longsor. Menurut Sutopo, sebelumnya, warga sudah diingatkan soal bahaya, tetapi kenyataannya tidak semua warga mengindahkan hal tersebut.

"Kenyataannya mereka masih bangun rumah di pinggir bukit. Kenyataannya memang murah, mereka enggak bisa bangun (rumah) di tempat lain, ini masalah ekonomi," terangnya

Data sementara, sebanyak 47 orang tewas akibat bencana banjir dan longsor di sejumlah titik di Jawa Tengah. Sebanyak 15 orang masih hilang dan ratusan orang terluka.

(Baca juga: Tertimbun 12 Jam, Ibu Ditemukan Sedang Peluk Anaknya yang Tewas)


Berita ini telah tayang di Tribun Jateng, Selasa (21/6/2016), dengan judul: Keterlaluan! Sensor Longsor Dijadikan Jemuran, Sirine Dimatikan karena Berisik dan Baterainya Dicuri

 

Kompas TV Korban Ditemukan Peluk Anaknya yang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com