Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Sistem Peringatan Dini Kita Masih Belum Sempurna

Kompas.com - 21/06/2016, 11:11 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi kepedulian daerah-daerah lain di Jateng yang membantu penanganan korban bencana banjir dan longsor yang terjadi akhir pekan kemarin.

Bencana banjir di Solo, misalnya, Kabupaten Kudus datang membantu. Longsor di Purworejo juga membuat daerah tetangga untuk aktif menolong.

“Solo (banjir) begitu kejadian, dari Kudus datang membantu. Purworejo (longsor) juga begitu, Kabupaten Wonosobo, Magelang, ikut membantu. Mereka ikut menyelamatkan manusia,” kata Ganjar di sela berbicara tentang Tanggap dan Siaga Bencana di Semarang, Selasa (21/6/2016).

Bencana banjir dan longsor, lanjut Ganjar, sudah diingatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG mengingatkan bahwa pada 18-20 Juni akan ada hujan dengan intensitas lebat.

Badan Penanggulangan Bencana di tingkat provinsi dan kabupaten pun telah siap-siap untuk mengantisipasi bencana yang datang. Namun, tidak diketahui wilayah mana yang berpotensi terjadi bencana.

“BPBD lalu bergerak dan siap-siap. Tapi kita tidak tahu bobolnya di mana, longsor di mana. Berarti sistem peringatan dini (early warning system) kita masih belum sempurna,” lanjut dia.

Datangi daerah bencana

Ganjar sendiri dua hari belakangan maraton mengunjungi sejumlah daerah yang dilanda bencana banjir dan longsor. Ia juga mengaku intens berkoordinasi dengan kepala daerah terdampak bencana. Sejumlah daerah pun didatangi, antara lain Karanganyar, Solo, Sukoharjo, Kendal, dan Purworejo.

“Di Solo, genangannya memang terlihat jelas. Kemarin siang saya juga ke Kendal, Purworejo. Di Kendal cuma curah hujan saja yang tinggi, tidak ada tanggul jebol atau apa,” tambah pria 47 tahun ini.

Terkait korban longsor di Purworejo, informasi terakhir yang didapatnya jumlah korban yang ditemukan mencapai 30 orang.

“Itu informasi terakhir, hari ini 30 meninggal dunia, kalau terakhir jam 4 kemarin masih 29,” kata dia.

Sebelumnya Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Agus Hariono mengatakan, jumlah korban yang masih pencarian sampai Senin malam berjumlah 43 orang dengan rincian 30 orang korban meninggal dan 13 belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com