Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Ada Bunyi Keras Sekali seperti Deru Helikopter, Ternyata Tebing Longsor"

Kompas.com - 20/06/2016, 15:51 WIB

PURWOREJO, KOMPAS.com - Suparlan masih ingat betul detik-detik sebelum longsor mengubur 15 warga di desanya, Sabtu (18/6) sekitar pukul 19.00 WIB.

Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 15.00 menjadi awal kecemasan Parlan terjadinya longsor di Dusun Caok Kulon, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.

Sudah lebih 30 tahun Parlan tinggal di RT 1 RW 1 Dusun Caok Kulon. Selama itu, dia belum pernah mendapati air yang turun deras hingga membanjiri rumahnya.

“Saya sudah merasa aneh, kok tumben hujan air dari atas ngalirnya deras sampai rumah banjir. Baru kali ini terjadi,” kata Parlan kepada Tribun Jateng, Minggu (19/6/2016).

Satu jam hujan turun, tetangga Parlan berteriak bahwa longsor telah menimpa rumahnya. Parlan lantas menengok kondisi rumah tetangganya. Rumah itu sebagian rusak tertimpa longsor. Parlan semakin gundah longsor besar akan terjadi.

Sekitar pukul 18.30, warga dan Parlan disibukkan dengan tersumbatnya gorong-gorong yang membuat air meluap ke jalan. Akibat gorong-gorong meluap, laju pengendara terhambat dan terjadi kemacetan.

Kecemasan Parlan membuatnya tak berlama-lama mengurusi gorong-gorong dan pulang ke rumah yang jaraknya sekitar 100 meter dari jalan. Lagipula dia ingin shalat Isya dan tarawih.

“Banyak pengendara antre, ada truk, mobil, dan beberapa motor. Kebanyakan mereka mau ke arah Desa Donorati. Saya sekitar pukul 19.00 naik, pulang ke rumah. Perasaan sudah enggak enak,” ujarnya.

Parlan ingin menceritakan kecemasan yang dirasakannya ke istrinya. Namun baru sampai di beranda rumah, bunyi keras mirip suara helikopter terdengar.

“Bunyinya gluduk, gluduk, bluukk, keras sekali kayak deru helikopter. Saya tengok ternyata tebing sudah rata menimpa pengendara dan satu rumah milik Muhtarom,” ujarnya.

Parlan pun lari tunggang langgang menuju arah masjid dimana warga akan menjalankan shalat tarawih.

“Saya teriak, ’longsor...longsor’ ke orang-orang yang mau shalat Isya. Waktu itu sudah mau takbir awal, tapi batal shalat langsung lari semua ke lokasi longsor,” ujarnya.

Ketika kembali ke lokasi, warga menemukan Muhtarom yang merintih kesakitan terbenam lumpur setengah dada.

“Warga langsung menolong Pak Muh dan dibawa ke rumah sakit. Badannya tertimpa kayu-kayu. Istri Pak Muh, Muksodah (40) dan anak kedua, Aditya Mujahid (23) hilang belum ditemukan,” ujarnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Jateng, Senin (20/6/2016), dengan judul: Jamaah Tarawih di Purworejo Berlarian Mendengar Suara Longsor, Belasan Pengendara Terkubur Seketika

 

Kompas TV Korban Tewas Longsor Purworejo Hingga 46 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com