Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Minim, Anak-anak Jayapura Harus Jalan Kaki 6 Km ke Sekolah

Kompas.com - 19/06/2016, 20:59 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS - Minimnya transportasi menjadi kendala utama warga, terutama anak-anak, yang bermukim di daerah pinggiran di Kabupaten Jayapura.

Anak-anak yang tinggal di kawasan ini tak jarang harus menempuh jarak antara 3-6 kilometer berjalan kaki hanya untuk berangkat ke sekolah.

Akibatnya anak-anak ini selalu terlambat tiba di sekolah sehingga kegiatan belajar baru dimulai sekitar pukul 07.30 atau 08.00 WIT.

Jika beruntung, anak-anak itu mendapat tumpangan dari pengendara motor atau truk yang melintas ke arah yang sama dengan sekolah mereka.

Fakta menyedihkan ini terungkap dalam diskusi bersama antara USAID Program Kinerja, Dewan Pendidikan Kabupaten Jayapura, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Jayapura dan Institut Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (IPPM) Papua di Sentani, Jayapura, Sabtu (18/6/2016).

Hulde, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Jayapura, mengungkapkan, banyak anak-anak yang bermukim di kawasan Amai, Kanda dan Depapre, terpaksa berjalan kaki karena ongkos ojek sangat mahal.

"Jumlah kendaraan umum yang melintas di sana sangat minim. Mereka harus berangkat dari rumah pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIT agar tak terlambat ke sekolah," kata Hulde.

Ia menuturkan, anak-anak hampir pasi terlambat ke sekolah ketika hujan deras turun di kawasan tempat tinggal mereka.

"Pemda setempat harus memikirkan upaya penyedian bus sekolah bagi anak-anak itu. Sebab, mereka adalah masa depan daerah ini," tutur Hulde.

Vhilia Tomatala, guru di SD Yayasan Pendidikan Kristen Kanda, menuturkan, 80 persen dari 220 siswa di sekolah itu sama sekali tak memiliki sarana transportasi.

"Mereka hanya menumpang truk pengangkut kayu atau pasir yang melintas ke arah sekolah. Selain itu, ada beberapa anak yang memilih berjalan kaki," kata Vhilia.

Kepala Bidang Sosial dan Budaya Bappeda Kabupaten Jayapura Jefri Koloay menyatakan, berjanji segera menyediakan bus sekolah untuk mengantisipasi minimnya transportasi untuk para siswa ini.

"Rencananya kami akan menyediakan satu unit bus sekolah untuk anak-anak di daerah Unurumguay. Nanti Dinas Pendidikan setempat yang akan menyiapkan tenaga untuk menggunakan bus itu," ujar Jefri.

Sementara itu, Firmansyah selaku senior media spesialis USAID-Program Kinerja Papua mengatakan, selain minimnya sarana dan prasarana, banyak sumber daya manusia yang belum memenuhi standar kelayakan khususnya di sektor pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com