Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diinapkan di Aceh, Pengungsi Asal Srilanka Minta Kapal Baru

Kompas.com - 18/06/2016, 15:21 WIB
Daspriani Y Zamzami

Penulis

ACEH BESAR, KOMPAS.com – Sambil menunggu perbaikan mesin kapal yang rusak, sebanyak 44 imigran asal Sri Lanka yang terdampar di Pantai Aceh Besar diinapkan di daratan.

Untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Christmast Island, pengungsi lalu meminta kapal baru kepada Pemerintah Daerah Aceh.

“Kapal kami itu sudah rusak sangat tidak layak lagi berlayar, nakhoda pun sudah melarikan diri, kami minta tolong diberi kapal baru dank mi juga minta difasilitasi oleh UNHCR,” kata Arthikaa, seorang imigran yang mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris, Sabtu (18/6/2016).

Permintaan ini disampaikan oleh para imigran saat disambangi oleh Anggota Komisi III DPR-RI Nasir Djamil yang berkunjung melihat kondisi para imigran. Sebelumnya, permintaan yang sama juga disampaikan kepada Gubernur Aceh, Zaini Abdullah saat melihat kondisi para imigran.

Para pengungsi juga menceritakan kondisi mereka saat masih berada di Sri Lanka. Kondisi konflik yang berkepanjangan, membuat mereka memutuskan untuk mencari Negara lain untuk melanjutkan kehidupan.

“Kami pernah pindah ke India, namun kondisinya tetap buruk, beberapa warga kami sudah berada di Australia dan sudah memiliki kehidupan yang lebih baik, dan mereka akan menolong kami, makanya kami pun memutuskan untuk pindah kesana sementara,” ujar Arthikaa.

(Baca juga: JK Minta Pengungsi Tamil di Aceh Dilayani dengan Baik)

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR-RI Nasir Djamil, mengatakan, penanganan para imigran akan terus dikoordinasikan, baik itu dengan kedutaan besar Sri Lanka serta lembaga PBB yang menanganai pengungsi UNHCR.

“Kami akan terus koordinasikan sehingga nanti jika mereka akan berlayar kembali akan dikembalikan ke negara asal atau menuju lokasi lainnya,” ujar Nasir, Sabtu (18/6/2016).

Saat ini, lokasi pantai Pulo Kapuk dijaga ketat oleh aparat keamanan. Warga yang sebelumnya banyak mengunjungi pantai untuk menyaksikan para imigran tersebut, kini tidak lagi diperbolehkan mendekat lagi.

“Ini untuk alasan keamanan para imigran itu sendiri, jadi kita menjaga dengan ketat,” ujar Kapolres Aceh Besar AKBP Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com