Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Kue Kering Bu Enok Bikin Dapur "Ngebul", Tetangga Juga Bahagia

Kompas.com - 18/06/2016, 08:53 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

PRABUMULIH, KOMPAS.com - Jelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2916 yang tinggal sekitar dua minggu lagi, permintaan kue kering mulai meningkat tajam. Permintaan meningkat sebab warga mulai membeli kue kering untuk disediakan bagi tamu saat Hari Raya Idul Fitri.

Situasi ini memberi berkah bagi usaha pembuatan kue kering milik Ibu Nuraini atau akrab dipanggil “Bu Enok”, yang berada di Jalan Arimbi, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Usaha pembuatan kue kering milik Bu Enok dimulai tahun 2000 lalu. Ibu tiga anak ini menuturkan, usaha pembuatan kue kering yang mempekerjakan 25 orang ibu-ibu yang semuanya adalah tetangganya itu, berawal dari niat untuk membantu menambah penghasilan keluarga.

AMRIZA NURSATRIA/KOMPAS.com Kue kering yang sudah matang disusun dalam wadah plastik sebelum dipasarkan ke sejumlah kabupaten-kota di Sumatera Selatan
Berawal hanya bermodalkan 10 kilo gram terigu, beberapa kilo telur dan gula, lalu dengan ketekunannya dan dengan kerja keras serta usaha pantang menyerah usaha Bu Enok yang bersuamikan Pak Makmun ini terus berkembang hingga memiliki omset ratusan juta juta rupiah.

Untuk lebaran tahun ini saja, usaha pembuatan kue kering Bu Enok menghabiskan 200 karung terigu, 2,5 ton gula pasir, 1,5 ton mentega dan 100 peti telur. Semua pembuatan kue dari mencampur bahan baku terigu, telur dan mentega, semuanya dilakukan para ibu-ibu, termasuk mencetak, memasak dengan oven hingga menyusun ke dalam wadah yang terbuat dari plastik, semuanya dilakukan ibu-ibu.

Ada berbagai macam kue kering buatan Bu Enok, diantaranyai jenis kue nastar, dari nastar keju, nastar bulat, nastar kismis dan nastar daun. Ada pula jenis kue sangkek, dadar gulung, matahari, kue satu, kue bangkit dan keju log.

Uniknya, untuk kue yang menggunakan selai, Bu Enok menggunakan selai dari bahan buah nanas asli dari kebun di daerah Kota Prabumulih.

Kue buatan Bu Enok dijual per kilo dengan harga Rp 36.000-40.000 untuk agen dan Rp 60.000-70.000 untuk eceran.

Untuk pemasaran, selain dipasarkan di Kota Prabumulih, keu kering Bu Enok juga tersebar di beberapa kabupaten di Sumatera Selatan, seperti di Kabupaten Muara Enim, PALI ,Lahat, Pagaralam hingga Kabupaten Empat Lawang.

AMRIZA NURSATRIA/KOMPAS.com Kue kering diberi lapisan campuran gula dan telur sebelum dipanggang di oven dengan suhu tertentu
“Untuk pemasaran kita tetapkan dua pola, pertama pola agen artinya kita menjadikan pedagang sebagai agen dan ada juga yang memilih eceran,” katanya.

Bu Enok bersyukur, usahanya dapat berkembang dan dapat memberi pekerjaan sampingan bagi ibu-ibu yang tinggal di sekitar rumahnya sehingga dapat membantu pendapatan keluarga.

“Syukur Alhamdulilah, selain saya dapat membantu menambah penghasilan suami, saya juga dapat membantu memberi pekerjaan bagi ibu-ibu di sekitar sini,” katanya.

Sehari sebelumnya, usaha Bu Enok ini sempat dikunjungi oleh Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya. Dalam kesempatan itu, wali kota berjanji akan memberi bantuan untuk pengembangan usaha Bu Enok yang terbukti telah membantu mempekerjakan sejumlah ibu-ibu warga sekitar tempat usahanya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com