Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita 20.000 Tahu Berformalin Siap Edar

Kompas.com - 16/06/2016, 22:22 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

PRABUMULIH, KOMPAS.com - Sebanyak 20.000 butir tahu dan 1 ton mie kuning mengandung zat berbahaya formalin, disita aparat kepolisian dari Polres Prabumulih Sumatera Selatan, Kamis (16/6/2016).

Tahu dan mie kuning itu disita saat hendak didistribusikan di Pasar Prabumulih oleh sopir pikap yang membawa tahu dan mie itu bernama Endang Kurniawan warga Palembang.

Ribuan butir tahu dan mie formalin yang dikemas dalam 95 ember bekas cat itu langsung dibawa ke Mapolres Prabumulih. Untuk memastikan apakah tahu dan mie tersebut mengandung formalin atau tidak,  Polres Prabumulih mengundang petugas dari Dinas Kesehatan Kota Prabumulih untuk mengetesnya.

Dari tes yang dilakukan ternyata ribuan tahu dan mie kuning itu positif mengandung zat formalin yang berbahaya bagi masyarakat.

Kabag Ops Polres Prabumulih Kompol Andi Supriadi mengatakan, penyitaan tahu dan mie formalin ini adalah hasil pengembangan dari razia makanan kedaluwarsa dan makanan mengandung zat berbahaya yang dilakukan sebelumnya di Pasar Prabumulih.

“Dari pengembangan itu kami dapati ternyata tahu dan mie mengadung formalin itu berasal dari pasar induk Jakabaring sebelum diedarkan di pasar Prabumulih,” katanya.

Atas perbuatannya tersangka produsen tahu akan dikenakan undang-undang kesehatan dan undang-undang perdagangan dengan ancaman hukuman yang cukup berat.

Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih Hesti mengatakan, dari tes yang dilakukan terhadap tahu dan mie tersebut positif mengandung formalin.

“Zat formalin sangat berbahaya bagi jika masuk ke dalam tubuh manusia sebab dapat merusak ginjal, jantung hinga dapat merusak otak, oleh karena itu sangat dianjurkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi makanan menganudng zat berbahaya tersebut,” katanya.

Sedangkan sopir mobil pikap yang disita Endang Kurniawan mengaku dirinya hanya sopir yang bertugas mengantar tahu dan mie tersebut ke Pasar Prabumulih.

“Saya tidak tahu siapa pemiliknya,” katanya.

Ribuan butir tahu dan mie kuning tersebut selanjutnya akan dimusnahkan agar tidak sampai dikonsumsi masyarakat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com