Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Sosial: Dana PKH Jangan Buat Beli Pulsa, Ya!

Kompas.com - 12/06/2016, 12:48 WIB
Adhis Anggiany Putri S,
Reza Pahlevi

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Dana pencairan kedua Program Keluarga Sejahtera telah rampung disebar di wilayah provinsi Kalimantan Barat. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti, dana ini tidak "disalahgunakan".
 
"Sebelumnya pencairan dana PKH pertama, dikeluarkan pada April 2016," ujar Khofifah saat memberikan sambutan di Kantor Pos, Pontianak Kota, Kalimantan Barat, Sabtu (11/6/2016).
 
Khofifah menjelaskan, penerima PKH adalah program bantuan tunai bagi masyarakat miskin. Tercatat, di kota Pontianak terdapat 6 kecamatan dengan jumlah penerima bantuan 2.905 keluarga.
 
"Dana total PKH ialah Rp 1,2 juta setahun dan dibagikan 4 kali secara bertahap," ujar Khofifah.
 
Selain mengunjungi di Kota Pontianak, Menteri Sosial, menyambangi pula ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Tercatat 9 kecamatan dengan jumlah 1.180 keluarga yang menerima bantuan PKH.
 
Khofifah menjelaskan, walaupun dalam  PKH terdapat anggaran pendidikan, tidak menutup kemungkinan bagi orang tua yang memiliki PKH, mendapatkan pula Kartu Indonesia Pintar bagi anaknya.
 
Bagi anak penerima KIP, akan mendapatkan bantuan tergantung tingkatannya. Bagi tingkatan Sekolah Menengah Atas akan mendapat Rp 1 juta dalam setahun.

Lalu, keluarga dengan anak sekolah di tingkatan Sekolah Menengah Pertama akan mendapatkan Rp 750.000 dan SD Rp 450.000, masing-masing untuk satu tahun.
 
"Bantuan tersebut tidak boleh buat beli pulsa ya," imbuh Khofifah dalam sambutannya di gedung Kartini, Mempawah, Kalimantan Barat.
 
Ia mengatakan, dengan adanya bantuan dari pemerintah tersebut, masyarakat harus bijaksana dalam pengunaannya. Jangan sampai menggunakan dana tersebut untuk kepentingan lain.

Pendamping PKH

Sebelumnya, di Palembang, Sumatera Selatan, Khofifah telah pula mengingatkan soal penggunaan dana PKH ini agar tak disalahgunakan. Dia menegaskan, sekolah bagi anak-anak harus diutamakan oleh para penerima PKH ini.

KOMPAS.com/ADHIS ANGGIANY PUTRI SISWANTO Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kamis (18/5/2016), menyerahkan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan lain di Palembang, Sumatera Selatan

“Kalau anak minta uang untuk beli pulsa (dari dana pendidikan) jangan dikasih, loh. Karena uang itu untuk sekolah," ucap Khofifah, saat itu, Rabu (18/5/2016).

Menurut Khofifah, pendidikan adalah salah satu jalan untuk memperbaiki kehidupan. Di antara harapan dari kucuran bantuan PKH adalah mencetak anak-anak yang cerdas dan sehat, yang karenanya kelak anak-anak ini dapat memperbaiki kehidupan keluarga mereka.

Pada kesempatan itu, Khofifah menyampaikan pula bahwa cakupan penerima bantuan PKH bertambah pada 2016. Dari semula 3,5 juta penerima pada 2015, akan ada tambahan lagi sekitar 2,5 persen pada tahun ini.

"(Penerima tambahan) bisa mulai terima (bantuan PKH) antara bulan September atau Oktober 2016,” kata Khofifah.

Penambahan peserta PKH, lanjut Khofifah, akan diikuti pula dengan penambahan jumlah pendamping dan operator PKH. Perekrutan petugas itu telah dilakukan pada Maret 2016, diperkirakan menambah 8.900 petugas dari saat ini tercatat 15.000 orang.

Pendamping bertugas mendampingi pengelolaan dana peserta PKH, termasuk mendampingi saat penarikan uang di kantor pos. Peran para pendamping ini adalah membantu dan mengawasi proses penerimaan bantuan yang dilakukan sendiri oleh para penerima.

Pada 2016, dialokasikan dana PKH mencapai Rp 9,98 triliun. Per Mei 2016, sudah ada pencairan dana senilai Rp 3,1 triliun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com