Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprediksi, 97.595 Kendaraan Lintasi Tol Semarang-Bawen pada Puncak Arus Mudik H-3

Kompas.com - 11/06/2016, 20:15 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - PT Trans Marga Jateng (TMJ) memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 atau 4 Juli 2016.

Pada puncak arus mudik tersebut diperkirakan ada 97.595 kendaraan yang akan melintas tol arah Semarang menuju Bawen.

Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng, Arie Irianto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rencana operasional, pelayanan, dan pengaturan lalu lintas Lebaran 2016 demi mewujudkan kelancaran dan kenyamanan pengguna jalan tol Semarang-Bawen.

"Kami akan menambah petugas pelayanan menjadi 69 orang. Transaksi harus cepat, tepat, nyaman dan ramah," kata Arie, Sabtu (6/11/2016).

Selama pelayanan mudik Lebaran 2016, PT TMJ sudah menyiapkan sebanyak 12 jenis layanan. Yakni layanan kendaraan patroli jalan tol, kendaraan patrol jalan raya, derek besar, derek kecil, mobil ambulans, mobil rescue, mobil kamtib, kendaraan pemeliharaan, kendaraan kebersihan, truk tangki air, sepeda motor, dan layanan gardu transaksi.

"Kami juga menunggu keputusan jadi tidaknya ruas tol Bawen-Salatiga difungsikan sementara. Bila tidak jadi, otomatis beberapa item layanan termasuk personel akan dikurangi," imbuhnya.

Selain itu, pada sejumlah titik strategis didalam tol seperti simpang susun Bawen dan simpang Ungaran, PT TMJ juga akan menempatkan spanduk informasi dan peringatan.

"Keberadaan GTO juga bisa digunakan untuk transaksi tunai, kami akan menempatkan petugas di sana," imbuhnya.

Arie menambahkan, pihaknya juga telah memetakan potensi gangguan di ruas tol Semarang-Bawen yang diprediksi akan terjadi di 11 titik.

Antara lain, simpang susun Tembalang, gerbang tol Banyumanik, jembatan tol Susukan, jembatan Lemah Ireng I, Jembatan Lemah Ireng II, simpang susun Bawen, tempat istirahat di KM 22+200 A, gerbang tol Bawen, pertemuan ruas tol dan jalan nasional Bawen-Salatiga, serta gerbang tol dan akses keluar Salatiga di Tingkir.

"Gangguan di pintu keluar tol Salatiga karena akses jalan kabupaten yang relatif sempit hanya bisa bersimpangan satu mobil. Jalur tersebut juga merupakan alternatif dari Salatiga menuju Sragen-Ngawi, jadi cukup padat," pungkas Arie.

Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugroho saat Rapat Koordinasi Kesiapan Tol Bawen-Salatiga Untuk Jalur Alternatif di Kantor Polres Semarang mengutarakan, lebih cenderung pengguna jalan tol diarahkan menuju jalan nasional melalui pintu keluar tol Bawen ketimbang melalui jalur alternatif Mengkelang, Bawen seperti yang sebelumnya diminta oleh Menteri PUPR.

"Kalaupun jalan utama macet akibat lonjakan volume kendaraan, kita sisati dengan koordinasi lintas sektoral maupun lintas wilayah untuk menentukan cara bertindak yang tepat," kata AKP Dwi Nugroho.

Kompas TV Tol Bawen-Salatiga dalam Tahap Pembangunan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com