Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Berharap "Fly Over" Bisa Kurangi Stres Warga Bandung

Kompas.com - 10/06/2016, 14:43 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pembangunan jalan layang Antapani menjadi salah satu strategi Pemerintah Kota Bandung untuk mengurai kemacetan di wilayah Bandung Timur. Dia berharap upaya tersebut bisa mengurangi tingkat stres warga Kota Bandung.

"Harapannya proyek seperti ini bisa memperlancar ekonomi mengurangi stres apalagi kami kota metropolitan banyak studi tingkat stres di jalan sangat tinggi. Dengan kelancaran (akses jalan) dan ruang publik, bertujuan menurunkan tingkat stres di perkotaan," kata Ridwan dalam peresmian fly over Antapani, di Jalan Jakarta, Kota Bandung, Jumat (10/6/2016).

Pria yang akrab disapa Emil itu mengapresiasi inovasi yang dilahirkan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementrian PUPR yang membuat proyek jembatan layang bisa jauh lebih murah, aman, dan cepat dengan pemanfaatan baja bergelombang.

"Inovasi melahirkan kerja lebih cepat harga lebih murah yang biasa proyek seperti ini 12 bulan bisa diselesaikan dengan 6 bulan. Yang biasa proyek ini nilainya Rp 100 miliar sekarang cukup di Rp 33 miliar. Kalau pakai logika anggaran, akan luar biasa apalagi program percepatan infrastruktur sangat bermanfaat buat rakyat," tutur Emil.

Dia tak menyangkal bahwa dalam upaya mengurai kemacetan perlu dana yang tak sedikit. Namun, menurut dia anggaran yang dikeluarkan pemerintah tak sebanding dengan kerugian yang dirasakan masyarakat akibat kemacetan.

Presiden Joko Widodo, kata Emil, pernah berpesan kepada para Wali Kota bahwa dalam membangun infrastruktur jangan terlalu memikirkan anggaran.

"Membangun infrastruktur itu jangan terlalu berpikir cost tapi berpikir benefit, mungkin cost-nya ada seberapa tapi benefitnya nilai yang tidak terukur, dengan kemacetan saja nilai kerugian tidak terukur bisa triliunan rupiah," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com