Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Mizwar: Kalau Naik LRT di Jabar Lebih Mahal Dibanding Jakarta, "Ngapain"?

Kompas.com - 10/06/2016, 13:14 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar keberatan dengan wacana masuknya swasta dalam proyek LRT Bandung Raya. Ia menilai, masuknya swasta akan menambah beban yang harus ditanggung masyarakat.

Deddy mengatakan, wacana itu tiba-tiba muncul di pertemuan dengan Presiden dan sejumlah menteri di Jakarta kemarin. Saat isu itu memgemuka, Deddy langsung meminta perhitungan ulang.

"Kalau dengan swasta coba dihitung kembali. Kalau setelah itu kami harus memberi subsidi, kami angkat tangan, " ujar dia menirukan ucapannya di depan Presiden, Jumat (10/6/2016).

Deddy menilai, jangan sampai dengan masuknya swasta, tarif LRT di Jawa Barat lebih besar dibanding Jakarta. Jika demikian, siapa yang akan naik LRT. Apalagi karakter masyarakat Jakarta dengan Jabar berbeda.

"Kalau naik LRT di Jabar lebih tinggi dibanding Jakarta, ngapain? " tuturnya.

Demiz lebih sepakat kembali pada konsep awal yakni dibiayai oleh APBN sehingga proyek tidak melulu money oriented. "Swasta harus balikin modal, mesti punya untung secepatnya sehingga harga harus tinggi. Agar terjangkau, pemerintah harus mensubsidi. Siapa yang mau subsidi? Pemprov Jabar angkat tangan untuk subsidi," ungkapnya.

Saat ini, sambung Demiz, proyek LRT Bandung Raya masih menunggu Perpres. Namun perpes belum akan keluar sebelum persoalan perhitungan ini kelar.

Rencananya, LRT Bandung Raya akan menghubungkan beberapa kota/Kabupaten di Jabar. Yakni  Kota Bandung, Kabupatén Bandung, Kota Cimahi, Kabupatén Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang. Panjang proyek ini sekitar 100 kilometer. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com