Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim SAR Siaga 24 Jam, Wisatawan Diminta Waspada Gelombang Tinggi

Kompas.com - 09/06/2016, 14:53 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Gelombang tinggi yang terjadi pada Rabu (8/6/2016) kemarin mengakibatkan kerusakan lapak pedagang, warung makan, dan gasebo di sepanjang pantai selatan Gunungkidul.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tim SAR bersiaga 24 jam. Sebab, berdasarkan prakiraan BMKG Yogyakarta, gelombang tinggi masih akan terjadi beberapa hari ke depan.

(Baca Banjir Rob dan Gelombang Pasang Landa 24 Kota di Jawa, Ratusan Bangunan Rusak)

"Sejak kemarin kita turunkan semua personel SAR yang ada. Total ada 55 personel ditambah 20 personel dari Tim Reaksi Cepat BPBD," ujar Sekretaris SAR Satuan Perlindungan Masyarakat Korwil 2 Surisdiyanto, Kamis (9/6/2016).

Sejak kemarin, SAR Satlinmas Korwil 2 bersama Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Yogyakarta disiagakan di sepanjang pantai yang masuk dalam wilayah tanggung jawab mereka.

"Kita bersiaga di sepanjang 18 pantai yang masuk dalam wilayah Korwil 2. Siaga 24 jam full, melakukan pengamatan dampak dan ketinggian gelombang," kata Surisiyanto.

Dari pengamatan sore kemarin, gelombang tinggi terlihat sedikit reda. Namun, pada malam harinya, gelombang tinggi kembali menerjang pantai-pantai di selatan Gunungkidul.

"Siang ini diprediksi gelombang tinggi akan kembali terjadi," urainya.

Saat ini tim SAR dan TRC BPBD bersama warga masih fokus membersihkan puing-puing gasebo dan lapak yang rusak serta roboh akibat diterjang gelombang tinggi kemarin.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo menyatakan telah mengirimkan TRC untuk turut bersiaga dan membantu masyarakat membersihkan puing-puing lapak, warung, serta gasebo di sepanjang Pantai Gunungkidul.

"Tim TRC sudah kita turunkan ke lapangan. Karena potensi gelombang tinggi diprediksi masih akan terjadi, wisatawan diimbau jangan dulu bermain di laut karena berbahaya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com