Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pantai Glagah Kulonprogo Tutup Warung akibat Gelombang Tinggi

Kompas.com - 08/06/2016, 20:40 WIB

KULONPROGO, KOMPAS.com - Lebih dari 100 warung di kawasan pondok Laguna Pantai Glagah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terpaksa tutup akibat gelombang tinggi yang menyapu kawasan pantai, Rabu (8/6/2016).

Tidak sekadar tutup, para pedagang juga mengemasi serta mengangkut barang dagangan dan perabot karena warung-warung di kawasan tersebut tergenang air laut.

Genangan air laut terjadi sejak pukul 08.00 WIB. Karena itu, para pedagang terpaksa menerjang air setinggi lutut orang dewasa untuk melakukan memindahkan barang-barang.

Salah seorang pedagang, Sumadi, harus bolak-balik menerjang air laut agar bisa menyelamatkan kompor dan perabot lainnya dari warung pondok Laguna.

"Ada lebih dari 100 warung. Semua berkemas, pilih pulang," kata Sumadi kepada Tribun Jogja, Rabu.

Genangan air laut di sekitar warungnya setinggi kurang lebih 50 cm. Di sisi utara Laguna, air laut yang semula semata kaki lambat laun meninggi karena limpasan air laut terus mengalir.

Ombak berkali-kali melewati tanggul Laguna hingga air laut sampai ke area parkir, kolam, dan kawasan tambak udang.

Hingga siang tadi, genangan air masih tinggi. Beberapa kali ombak itu bahkan menerjang pantai cukup jauh.

Titin Sumarwati, pedagang, juga memindahkan isi dapur di warungnya yang tergenang air laut. Ia mengatakan, semakin siang genangan air laut semakin bertambah.

"Semua pilih tutup dan selamatkan perabotan di dapur warung," katanya setelah melewati genangan air di kawasan Laguna.

Wakil Ketua Kelompok Pondok Laguna Suyadi mengatakan, tanda-tanda adanya gelombang tinggi sudah terasa sejak sepekan terakhir.

Pelaku usaha di wilayah itu, sudah mulai mengurangi aktivitasnya karena air laut terus merambah ke daratan.

"Nelayan juga sudah sekitar 10 hari ini tidak melaut. Tapi hari ini paling besar gelombangnya sampai membanjiri area Laguna hingga parkiran," ujarnya.

Menurut Suyadi, gelombang tinggi air laut pernah terjadi empat tahun lalu. Saat itu genangan mencapai di atas lutut orang dewasa. Kini, fenomena serupa yang terjadi mengakibatkan aktivitas ekonomi warga pantai lumpuh.

"Wisata lumpuh, kolam tergenang, ribuan ikan hilang karena banjir. Warung juga tergenang," ujar Suyadi. (Yoseph Hary W/Tribun Jogja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com