Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ujian Susulan Calon Pendamping Desa Tak Jelas, Ratusan Pelamar Kembali Kecewa

Kompas.com - 08/06/2016, 17:33 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Ratusan pelamar pendamping desa khusus Kepulauan Nias, Sumatera Utara, kecewa karena pemberitahuan ujian seleksi susulan tidak jelas. Ujian itu sedianya digelar hari ini, tetapi hingga petang ini tidak ada tanda-tanda pelakasanaan.

Karena tidak ada pemberitahuan tentang lokasi ujian, para peserta ujian berencana menduduki kantor-kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan (BPMD) di masing-masing kota dan kabupaten.

Menurut BPMD Kota Gunungsitoli Arham Dusky Hia, Rabu (8/6/2016), mengatakan bahwa masih belum ada informasi dari tingkat provinsi maupun panitia tentang pelaksanaan ujian susulan tersebut.

"Dimungkinkan saja, ujian yang diinformasikan tersebut batal sebab kami belum mendapat kepastian dari panitia pelaksana," kata Arham.

Ujian dibatalkan karena pihak panitia seleksi pendamping desa dari Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal masih belum menentukan lokasi pelaksanaan di Kepulauan Nias.

"Pansel dari kementerian belum menyurati kami di mana lokasi dilaksanakan ujian tersebut khususnya di Kota Gunungsitoli. Yang kami terima hanya surat pemberitahuan ujian susulan," ujarnya.

(Baca Lokasi Ujian Calon Pendamping Desa di Medan, Pelamar Asal Nias Protes)

Arham tidak dapat memastikan apakah panitia seleksi sudah berada di Nias sejak pengumuman ujian susulan tersebut diterima oleh BPM Kota Gunungsitoli.

Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Sumut dan pusat terkait lokasi ujian dimaksud.

"kita masih belum mendapatkan petunjuk pelaksaan secara rinci, dan dengan ini kami berharap para peserta dapat bersabar dan memaklumi akan hal ini," ucapnya.

Sementara itu, ratusan pelamar pendamping desa di seluruh Kepulauan Nias berbondong-bondong mendatangi Kota Gunungsitoli.

Mereka berniat untuk mengikuti ujian tertulis sesuai dengan pengumuman yang mereka dapatkan.

"Tadi kita dan rekan pelamar lainnya sudah menanyakan hal ini ke BPM Kota Gunungsitoli. Namun, yang kami dapatkan ketidakpastian pelaksanaan ujian. Serasa telah dibohongi oleh panitia pelaksana," kata Agus Harefa, saah satu calon PLD Kota Gunungsitoli.

Selain mendatangi kantor BPMD Kota Gunungsitoli, para calon pendamping desa juga mendatangi kantor DPRD Kota Gunungsitoli. Mereka meminta bantuan agar pembohongan yang dilakukan oleh panitia pelaksana setimpal dengan yang didapat oleh para calon pendamping desa nantinya.

"Apabila ujian seleksi calon pendamping desa tidak dilaksanakan, kami akan menduduki kantor BPMD di masing-masing kabupaten dan Kota di Kepulauan Nias, sampai ujian ini bisa terlaksana," kata Iwan Zebua, salah satu peserta ujian.

Dengan mengutip pernyataan Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli di salah satu media, ia menduga bahwa ada unsur permainan dalam pelaksanaan ujian ini.

Ia meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk menolak adanya pendamping desa yang berasal dari luar Kota Gunungsitoli.

Hingga berita ini ditayangkan, masih belum ada kepastian tentang kapan dan di mana ujian susulan calon pendamping desa dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com