Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikam Kanit Reskrim dengan Badik, Preman Tewas Diberondong Peluru

Kompas.com - 05/06/2016, 22:26 WIB
Abdul Haq

Penulis

BANTAENG, KOMPAS.com - Permandian Eremerasa, Desa Kampala, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan mendadak gempar setelah seorang preman setempat memalak sejumlah pengunjung.

Polisi yang tiba di lokasi malah mendapat perlawanan dari preman tersebut dengan menghunus badik dan menikam polisi. Pelaku kemudian tewas setelah diberondong peluru. Minggu, (05/06/2016).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.00 wita di permandian air panas Eremerasa ini bermula saat pelaku Asri berulah dengan mengarahkan pengunjung untuk parkir di lahan miliknya dan melakukan pemalakan kepada sejumlah pengunjung.

Polisi yang dipimpin oleh Bripka Hasriadi, Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor (Kanit Reskrim Polsek) Eremerasa kemudian tiba di tempat kejadian perkara bersama Brigpol Anwardi.

Brigpol Anwardi kemudian menegur pelaku agar tidak mengganggu pengunjung yang sengaja datang untuk menghabiskan akhir pekannya. Teguran tersebut tidak diterima oleh Asri dan melawan kedua polisi tersebut.

Asri menghunus badik yang ia selipkan di pinggangnya namun Brigpol Anwardi mampu menghindar. Naas bagi Bripka Hasriadi yang tak mampu mengelak dari serangan Asri hingga menderita luka tikaman pada bagian dada kanan.

Asri yang semakin kalap akhirnya tersungkur setelah diberondong dua peluru yang bersarang di punggungnya. Brigpol Hasriadi selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Prof. DR Makkatutu Bantaeng dan selanjutnya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar lantaran kondisinya yang kritis.

"Anggota kami sudah melakukan sesuai dengan Protap karena pelaku terlebih dahulu melukai anggota kami dan sekarang korban penikaman masih kritis di rumah sakit Bhayangkara," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Kombes Barung Mangera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com