Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Rekor Muri untuk Lukisan-lukisan Nasirun dari Yogyakarta

Kompas.com - 02/06/2016, 23:08 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Seniman lukis asal Bantul, Nasirun, mendapat tiga penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Karya-karya seni rupanya dianggap memecahkan rekor jumlah lukisan pada berbagai media.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Eksekutif Manager Muri Sri Widayati di Sportarium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (2/6/2016). Tempat ini sekaligus menjadi tempat pameran tunggal karya lukis Nasirun.

Sri mengatakan, Nasirun sebagai seniman sebelumnya pernah tercatat dalam rekor Muri dengan melukis kartu undangan recycle terbanyak.

"Sekarang Bapak Nasirun kembali memecahkan Muri," ujar Sri.

Tiga rekor baru yang dicapai oleh Nasirun meliputi pemecahan rekor lukisan pada media mobil dengan jumlah terbanyak. Jumlah mobil yang dilukis ada 24 unit.

(Baca Ketika Nasirun Berlari Merengkuh Keanekaragaman)

Nasirun Imaji Borobudur, karya seni Nasirun yang dibuat dari Pagupon, kandang burung merpati
Rekor kedua untuk miniatur Candi Borobudur dari pagupon atau rumah burung merpati terbanyak. Miniatur Candi Borobudur ini disusun dari 113 pagupon yang dilukis dengan beragam corak.

Rekor terakhir berupa lukisan terbanyak dengan media meja kayu utuh. Jumlah total meja kayu utuh yang dilukis ada 13 meja.

"Tiga rekor MURI ini semuanya murni karya Bapak Nasirun. Kami sangat apresiasi dan semoga dengan adanya pameran tunggal ini, pasar Indonesia dan Eropa bisa tertarik dengan karya-karya perupa kita," kata dia.

Nasirun menyampaikan terima kasih atas penghargaan dari MURI Indonesia.

"Tidak pernah dalam pikiran saya pameran ini harus mendapatkan rekor MURI. Tetapi saya berterima kasih sebesar-besarnya," kata Nasirun.

Seniman kelahiran Cilacap, 1 Oktober 1965, ini berharap agar pameran lukisan ini tidak hanya dimaknai dari segi jumlahnya. Karya ini diharapkan menjadi penyemangat untuk berpartisipasi bagi Yogyakarta sebagai Kota Budaya.

"Pameran tunggal ini bukti kecintaan saya kepada Yogyakarta," kata dia.

Ia juga berharap agar universitas-universitas di Yogyakarta memberikan ruang yang didedikasikan untuk kebudayaan. Hal ini dapat semakin memicu berkembangnya pendidikan, kesenian, dan kebudayaan di Yogyakarta.

"Saya yakin Yogya ini akan menjadi magnet tersendiri tanpa mempromosikan wisata," ujarnya.

Hadir dalam penyerahan penghargaan itu GBPH Prabukusumo, Rektor UMY Bambang Cipto, dan seniman-seniman dari Yogyakarta.

KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Sri Widayati Eksekutif Manager MURI saat menyerahkan penghargaan kepada Seniman Lukis Nasirun di Sportarium UMY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com